Permintaan Global Mendingin, China Janji Kerek Konsumsi dan Impor
Kabinet China mengatakan akan mendorong pemulihan konsumsi sebagai penggerak utama ekonomi dan meningkatkan impor.
IDXChannel - Kabinet China mengatakan akan mendorong pemulihan konsumsi sebagai penggerak utama ekonomi dan meningkatkan impor. Langkah ini dilakukan saat permintaan global menurun akibat perekonomian utama di ambang resesi.
Pada pertemuan yang dipimpin Perdana Menteri China, Li Keqiang, Sabtu (28/1/2023), dikutip dari Reuters, kabinet atau pemerintah juga berjanji untuk mempercepat peluncuran proyek investasi asing, mempertahankan Yuan tetap stabil, serta memudahkan perjalanan lintas batas dan membantu perusahaan untuk berpartisipasi di dalam dan luar negeri.
Kabinet juga menegaskan kembali dukungannya untuk sektor swasta dan ekonomi platform digital yang telah terpukul dari serangkaian peraturan dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, mendukung petani memulai penanaman musim semi, termasuk memberi subsidi untuk penanaman kedelai.
Selama liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan yang berakhir Jumat (27/1), konsumsi meningkat 12,2 persen dari periode yang sama tahun lalu, kata otoritas pajak. Mencerminkan rebound setelah beberapa pembatasan kebijakan Covid-19 dilonggarkan.
Analis di Broker Jepang Nomura mengatakan, konsumsi layanan tatap muka telah pulih, terutama terlihat pada peningkatan perjalanan yang dilakukan dan pendapatan pariwisata. Tetapi dikatakan, konsumsi rumah tangga cenderung moderat,
Ekspor China menyusut tajam pada Desember karena permintaan global mendingin, tetapi penurunan impor yang lebih moderat menyebabkan analis ekonomi memperkirakan, pemulihan permintaan domestik yang lambat dalam beberapa bulan mendatang.
Ekonomi China kemungkinan tumbuh sebesar 2,8% pada 2022, ketika kebijakan Covid-19 yang ketat masih diterapkan, jauh di bawah target resmi sekira 5,5%, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.
Pertumbuhan diperkirakan akan pulih menjadi 4,9% pada 2023, sebelum stabil pada 2024.
(FAY)