Permintaan Terus Meningkat, Dua Hal Ini Jadi Pertimbangan Tesla Dongkrak Produksi
di tengah kondisi perekonomian global yang penuh tekanan seperti saat ini, bukan perkara mudah bagi sebuah perusahaan untuk dapat menambah investasinya.
IDXChannel - Krisis energi di Eropa dan juga dunia secara keseluruhan menjadi pemantik terbaru atas terus meningkatnya permintaan masyarakat terhadap kendaraan listrik (electronic vehicle/EV).
Hal ini membuat produsen kendaraan listrik dunia seperti Tesla terus berupaya meningkatkan kapasitas produksinya agar dapat menjawab lonjakan permintaan yang ada di pasar.
Meski, di tengah kondisi perekonomian global yang penuh tekanan seperti saat ini, bukan perkara mudah bagi sebuah perusahaan untuk dapat menambah investasinya guna mendongkrak kapasitas produksi.
Sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (15/9/2022), Setidaknya ada dua kondisi yang kini tengah jadi pertimbangan utama bagi Tesla untuk dapat berinvestasi meningkatkan kapasitas produksinya di pabrik baru mereka di Berlin, Jerman, dan Austin, Texas.
Dua hal itu, meliputi terus melonjaknya biaya energi di Eropa turut mempengaruhi kinerja sektor manufaktur, dan juga situasi geopolitik yang menegang, yang mengakibatkan harga bahan baku baterai kendaraan listrik turut melambung tinggi.
Karenanya, Tesla tak ragu lagi untuk secara resmi menunda rencana pembangunan fasilitas produksi baterainya di Jerman, usai Presiden AS, Joe Biden, menandatangani Undang-Undang tentang langkah-langkah pengurangan inflasi di Negeri Paman Sam.
Salah satu yang diatur dalam beleid terbaru itu adalah upaya pengurangan inflasi dengan memberikan insentif berupa keringanan pajak manufaktur bagi produsen kendaraan listrik yang bersedia memenuhi permintaan pasar di AS. Selain itu, Undang-Undang AS juga memberikan kredit pajak sebesar USD7.500 jika kepada para pembeli electronic vehicle (EV) yang baterainya memenuhi standar tertentu.
Dalam hal ini, Tesla masih mencari cara agar tetap bisa meningkatkan produksi kendaraan listriknya di pabrik barunya Berlin, Jerman dan Austin, Texas, demi memenuhi jumlah permintaan yang terus meningkat. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana