ECONOMICS

Pernah Terpuruk akibat Pandemi, Pengusaha Bendera Ini Kembali Raup Omzet Ratusan Juta

Advenia Elisabeth/MPI 15/08/2022 13:45 WIB

Permintaan tak hanya datang dari sekolah, tetapi juga hotel, mal, serta pedagang kaki lima (PKL).

Syamsir (60), pengusaha konveksi di Pasar Senen Jakarta ini banjir pesanan menjelang HUT RI. Foto: MPI/Advenia

IDXChannel - Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) sejumlah pengusaha konveksi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, kebanjiran order bendera merah putih. 

Permintaan tak hanya datang dari sekolah, tetapi juga hotel, mal, serta pedagang kaki lima (PKL). 

Salah satunya Syamsir (60), pengusaha konveksi di Pasar Senen Jakarta ini selain menerima pesanan bendera merah putih, juga menerima pesanan berupa umbul-umbul. 

Bahkan, permintaan konsumen sudah dimulai sejak Juni 2022 lantaran jumlah pesanan mencapai ratusan hingga ribuan. 

"Tahun ini sangat ramai sekali ya, mulai dari bulan Juni itu sudah order. Alhamdulillah pesanan pas kemerdekaan tahun ini kenaikkannya di atas 100%," ucap Syamsir saat ditemui MNC Portal Indonesia di blok III lantai 2 Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).

Momen HUT RI kali ini digunakan Syamsir untuk mengembalikan keuntungan yang anjlok saat pandemi


Selain berjualan di kios miliknya, Syamsir juga berjualan online dengan pengiriman ke seluruh Indonesia.

Dirinya mengaku selama 21 tahun berjualan, tahun ini merupakan tahun paling ramai. Menurutnya, baru pada HUT RI kali ini dia bisa mengantongi omzet 
ratusan juta per harinya.

"Tahun ini apalagi mendekati kemerdekaan, satu hari itu untuk satu pelanggan saja bisa membeli 3.000 pcs bendera ukuran 80x120 cm yang dibandrol Rp 20.000 per pcs. Jadi hitung saja kalau setiap pembeli itu bisa membeli ribuan pcs, sehari omzet capai puluhan hingga ratusan juta," urai Syamsir.

Pendapatan tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan masa awal pandemi Covid-19. Dulu dia hanya bisa mengantongi maksimal Rp3 juta per hari. Lalu, karena permintaan sedikit dia sampai harus merumahkan 10 karyawannya. 


"Sedih sekali saat pandemi Covid-19 itu, dalam sehari dapat Rp3 juta juga sudah lumayan. Acara 17-an juga kan sepi. Alhasil, saya punya 10 karyawan terpaksa dirumahkan. Tetapi, di saat itu saya nggak potong gaji karyawan (karena sewaktu-waktu butuh tenaga mereka), resikonya saya harus menomboki," tutur dia.

Ada beberapa ukuran bendera yang dikerjakan toko milik Syamsir. Mulai dari bendera berukuran 60×90 cm yang dibandrol Rp 10 ribu, 120×80 cm dibandrol Rp 20 ribu, dan 190×130 cm dibandrol Rp500 ribu.

Dalam menggarap pesanan bendera untuk momen Kemerdekaan RI tahun ini, Syamsir mengaku bersama 10 karyawannya harus begadang demi memenuhi pesanan. 

"Saya sekarang jam tidur juga sudah mulai tak beraturan, makanya ini suara sampai serak. Tetapi, karena banyak karyawan lembur saya kasih bonus. Dari gajinya per hari Rp150 ribu sekarang saya kasih Rp300 ribu," jelas pria asal Pisangan Baru, Jatinegara itu.

Meskipun usianya sudah tak muda lagi, Syamsir sangat sigap melayani pembeli.

Ia menyebut hari ini merupakan hari terakhir pesanan melalui telepon untuk momen 17 Agustus pengiriman luar pulau Jawa. Namun untuk yang masih di daerah Jabodetabek masih bisa memesan.

SHARE