Perpadi: RI Tak akan Terpengaruh Pemangkasan Kuota Ekspor Beras Vietnam
Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) buka suara mengenai pemangkasan kuota ekspor yang dilakukan Vietnam.
IDXChannel - Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) buka suara mengenai pemangkasan kuota ekspor yang dilakukan Vietnam. Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menjelaskan Indonesia bisa berbenah di tengah adanya ancaman kekurangan pasokan imbas Vietnam yang akan memangkas 44% kuota ekspor berasnya menjadi 4 juta ton per tahun pada tahun 2030.
“Ini tergantung Indonesia sebagai negara importir. Kalau kita bisa swasembada pangan, tentu tidak terdampak. Tapi kalau kita ingin meningkatkan impor pada saat terjadi pemangkasan, tentu akan berdampak pada harga karena pasokan akan berkurang,” ujar Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso kepada MNC Portal Indonesia, ditulis Selasa (30/5/2023).
Sutarto menambahkan, Indonesia telah memiliki payung hukum yang berpihak kepada produksi pangan di Indonesia melalui Undang - Undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Namun, perlu dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan tersebut agar lahan pertanian tidak mengalami degradasi dan alih fungsi yang dapat mengancam kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan.
Lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga dinilai harus melakukan berbagai upaya agar distribusi pupuk dapat berjalan dengan baik. Selama ini, Sutarto menilai masih terdapat masalah pada pendistribusiannya yang menyebabkan petani tidak memiliki akses terhadap pupuk.
“Padahal pupuk adalah aspek yang penting. Kalau distribusinya terlambat seminggu, itu akan memberikan pengaruh terhadap produktivitas,” bebernya.
Terakhir, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pengairan perlu dilakukan. Menurutnya, program Presiden Joko Widodo untuk membangun bendungan baru layak untuk diapresiasi. Namun, itu harus diiringi dengan pembangunan saluran irigasi untuk mengalirkan air.
“Selain dibangun, perlu dilakukan pemeliharaan. Banyak bendungan atau irigasi lain yang dibangun tapi tidak memelihara yang lama. Kedua hal itu harus berjalan beriringan,” jelasnya.
Selain itu, Sutarto mengatakan telah berulang kali mendengar rencana Vietnam untuk memangkas kuota ekspor, khususnya ketika menghadiri forum International Rice Trader Conference. Menurutnya, Vietnam berupaya untuk meningkatkan pendapatan dari ekspor beras dengan fokus untuk mengekspor beras jenis Jasmine Rice.
“Vietnam mulai menuju untuk mempromosikan beras jenis jasmine rice dan memfokuskan ekspornya pada beras itu dan mengurangi ekspor beras yang umum. Ini sudah lama terjadi dan Vietnam secara bertahap mulai mempersiapkan strategi,” pungkasnya.
(SLF)