ECONOMICS

Perry Warjiyo Sebut Berita Penggeledahan KPK di BI Bisa Pengaruhi Kondisi Pasar

Anggie Ariesta 18/12/2024 19:24 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut kabar yang beredar soal penggeledahan kantornya oleh KPK akan mempengaruhi kondisi pasar termasuk rupiah.

Perry Warjiyo Sebut Berita Penggeledahan KPK di BI Bisa Pengaruhi Kondisi Pasar (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut kabar yang beredar soal penggeledahan kantornya oleh KPK akan mempengaruhi kondisi pasar termasuk rupiah.

Adapun rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat tipis 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp16.097 per USD setelah BI menahan suku bunga di level 6 persen.

"Tadi juga ada pertanyaan apakah ini berpengaruh terhadap kondisi pasar? Segala berita itu akan berpengaruh kepada kondisi pasar, termasuk nilai tukar. Tentu saja ya demikian," kata Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Desember 2024 di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Perry juga menegaskan bahwa bank sentral akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini mengingat kantornya mendapat perhatian khusus dari berbagai berita termasuk isu KPK.

"Tentu saja Bank Indonesia dengan berbagai berita-berita yang berpengaruh terhadap pasar, termasuk nilai tukar, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar," ujar Perry.

"Yang tadi kami sampaikan, melalui intervensi, melalui pembelian SBN dari pasar sekunder, maupun langkah-langkah lain, termasuk SRBI," katanya.

Berdasarkan data BI, rupiah hingga 17 Desember 2024 tercatat melemah sebesar 1,37 persen (ptp) dari bulan sebelumnya. Pelemahan rupiah ini terjadi karena tingginya ketidakpastian global serta arah kebijakan sektor keuangan Amerika Serikat (AS).

"Pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi oleh makin tingginya ketidakpastian global terutama terkait dengan arah kebijakan AS, ruang penurunan FFR yang lebih rendah, penguatan mata uang dolar AS secara luas, dan risiko geopolitik yang mengakibatkan berlanjutnya preferensi investor global untuk memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS," ujar Perry.

Secara umum pelemahan nilai tukar Rupiah tetap terkendali, yang bila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 4,16 persen, lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan dolar Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,58 persen, 5,94 persen, dan 10,47 persen.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE