Pertamina Akuisisi 20 Persen Saham Perusahaan EBT Filipina CREC Senilai Rp1,96 Triliun
Pertamina NRE mengakuisisi 20 persen kepemilikan saham perusahaan energi terbarukan asal Filipina, Citicore Renewable Energy Corporation (CREC).
IDXChannel - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mengakuisisi 20 persen kepemilikan saham perusahaan energi terbarukan asal Filipina, Citicore Renewable Energy Corporation (CREC).
Penandatanganan share subscription agreement atau perjanjian pengambilan bagian saham baru senilai USD120 juta atau setara Rp1,96 triliun itu dilakukan di Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE John Anis dan CEO CREC Oliver Tan, serta disaksikan oleh PTH Direktur Utama Pertamina Salyadi Saputra.
CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan, kerja sama strategis ini menandai kepemilikan Pertamina NRE atas 20 persen saham CREC. Lewat aksi ini, Pertamina sekaligus melengkapi portofolio di sektor energi hijau hingga pertukaran pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan kapabilitas pengembangan energi hijau.
"Bagi Indonesia kerja sama ini akan saling membuka peluang lebih luas keduanya untuk investasi mempercepat pengembangan energi terbarukan sesuai dengan Asta Cita pemerintah," ujarnya dalam acara penandatanganan kerja sama tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir menyampaikan, tujuan kerja sama ini juga penting untuk hubungan kedua negara. Bahkan, bisa menjadi contoh yang baik untuk negara lain di kawasan regional khususnya ASEAN.
"Karena kemitraan strategis ini bersifat resiprokal, yakni di masa depan akan ada investasi yang masuk di Indonesia sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat oleh Pertamina NRE dan CREC," kata dia.
Chairman CREC Edgar Saavedra menuturkan, untuk mewujudkan visi Filipina untuk menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan energi terbarukan sepenuhnya, maka diperlukan untuk mencari peluang kolaborasi dengan negara lain.
"Kami merasa perlu untuk mencari peluang kolaborasi baik dengan pemerintah maupun dengan perusahaan lain di industri energi terbarukan baik di dalam maupun luar negeri. Bersama Pertamina NRE, kami akan menciptakan solusi energi bersih yang responsif dan kolaboratif untuk Filipina maupun Indonesia," ujarnya.
Kerja sama strategis ini tidak saja menciptakan nilai bisnis bagi kedua perusahaan tapi juga nilai tambah bagi kedua negara. Khususnya bagi Indonesia, kerja sama ini memberikan manfaat investasi strategis, antara lain pengembangan sumber daya manusia terkait Pembangunan PLTS di Indonesia; implementasi percepatan konstruksi pabrik panel surya hingga 1 megawatt peak (MWp) per hari; mendukung pencapaian target pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan sebesar 60 persen pada 2034 sebagaimana tertuang dalam rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL); meningkatnya penyerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN); meningkatkan citra dan daya saing Indonesia sebagai salah satu pemimpin transisi energi bersih di Asia Tenggara; dan menunjukkan komitmen Indonesia dalam penurunan emisi karbon.
Grup Citicore saat ini mengoperasikan PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 287 megawatt (MW). Perusahaan memiliki target untuk mencapai 5 GW dalam lima tahun, dengan di mana 1 GW akan tercapai tahun ini.
Selain itu, portfolio CREC meliputi proyek pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) dengan total kapasitas mencapai 803 MW. Empat dari proyek ini, mencapai 543 MW, berada di tahap pengembangan.
Pada kesempatan yang sama, kedua entitas juga menandatangani framework agreement atau perjanjian kerangka kerja untuk investasi energi terbarukan di Indonesia dan pengembangan kredit karbon dari proyek-proyek energi terbarukan. Melalui kerja sama ini keduanya sepakat melakukan penjajakan potensi pengembangan PLTS dan PLTB di Indonesia; serta pengembangan dan perdagangan kredit karbon.
Pengembangan energi baru dan terbarukan menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada energi nasional. Sebagai pengelola aset strategis negara, Danantara Indonesia mendukung langkah Pertamina, sebagai bagian dari mandat investasinya untuk mendorong transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Dukungan ini merupakan bentuk pelaksanaan peran Danantara Indonesia dalam mengarahkan investasi nasional ke sektor-sektor prioritas, termasuk energi hijau.
(Dhera Arizona)