ECONOMICS

Pertamina Gandeng Chevron Garap Green Hydrogen dan Green Ammonia

Suparjo Ramalan 08/11/2022 16:56 WIB

PT Pertamina (Persero) akan menggandeng perusahaan energi asal Amerika, Chevron Corporation untuk membidik green hydrogen dan green ammonia.

Pertamina Gandeng Chevron Garap Green Hydrogen dan Green Ammonia (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) akan menggandeng perusahaan energi asal Amerika, Chevron Corporation untuk membidik green hydrogen dan green ammonia. Rencana tersebut masih dalam tahap kajian atau join study.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina Power Indonesia (PPI) Fadli Rahman mengatakan sejak 2021 rencana kerja sama itu sudah dibicarakan dengan Chevron. Karena itu, di tahun ini Pertamina melakukan tindak lanjut kolaborasi tersebut melalui kajian bersama. 

"Memang sudah ditandatangani (kerja sama) di pertengahan tahun ini, nah ini ditindaklanjuti oleh kita, bahwa kita perlu membuat proyek yang konkrit dengan mereka (Chevron), bagaimana kita berkolaborasi memanfaatkan kapabilitas yang mereka punya di Indonesia," kata dia. 

Adapun proses penggarapan green hydrogen dan green ammonia akan dilakukan kawasan WKP di Sumatera yang dinilai potensial. "Kemungkinan besar di area Sumatera. Seluruh,, di area Sumatera dilihat potensinya," kata dia. 

Kerja sama Chevron dan Pertamina menjadi bagian dari untuk mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada 2060. Adapun Pertamina berkomitmen meningkatkan bauran energi terbarukan dari 9,2 persen pada 2019 menjadi 17,7 persen pada 2030.

Pada Mei 2022 lalu, kedua entitas di sektor energi tersebut sudah mengumumkan kerja sama untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia.

Chevron dan Pertamina berencana untuk mempertimbangkan teknologi panas bumi baru, penyeimbangan karbon (carbon offsets) melalui solusi berbasis alam, penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon, serta pengembangan, produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen dengan rendah karbon.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Washington, yang dihadiri oleh Jay Pryor, Vice President, Corporate Business Development, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

(DES)

SHARE