Pertamina Gandeng Pupuk Indonesia Garap Sektor Hidrogen dan Energi
Kementerian BUMN mendorong perusahaan plat merah untuk menjajaki peluang pengembangan hidrogen dan penyediaan energi.
IDXChannel - Kementerian BUMN mendorong perusahaan plat merah untuk menjajaki peluang pengembangan hidrogen dan penyediaan energi. Saat ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Pertamina Power Indonesia sepakat menggarap proyek tersebut.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury menyebut, kerjasama antara Pupuk Indonesia dengan Pertamina Power Indonesia sejalan dengan target net zero emission Indonesia pada 2060 mendatang.
“Ke depan BUMN perlu berupaya untuk mencapai target Indonesia menuju net zero emission sebelum tahun 2060," ujar Pahala, Selasa (3/8/2021).
Dalam skemanya, pada 2030 nantinya pemegang saham memastikan emisi karbon yang dihasilkan di Indonesia mengalami penurunan hingga 29 persen.
Saat ini, PT Pertamina (Persero) tengah melakukan transisi energi yang sejalan dengan grand energy strategy Indonesia. Baik, pengembangan yang didominasi energi berbasis fosil ke arah energi baru dan terbarukan (EBT).
Sinergi antara Pertamina Power Indonesia sebagai subholding Power and New Renewable Energy Pertamina (PNRE) dengan Pupuk Indonesia sesuai dengan target transisi energi Pertamina dalam 5-6 tahun ke depan.
Dimana, perseroan meningkatkan energy mix dari new and renewable energy sebesar 10 GW. Jumlah itu terbagi atas 6 GW berbasis gas, 3 GW renewable energy, dan 1 GW new energy yang termasuk di dalamnya adalah hidrogen.
Senada, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan, kolaborasi kedua BUMN tidak terbatas pada pengembangan hidrogen dan penyediaan energi saja. Melainkan, pemanfaatan sarana dan peralatan teknologi dan komersialisasi green ammonia dan blue ammonia dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan baku yang diproduksi oleh Pertamina Power Indonesia.
Hal ini sejalan target pemerintah perihal pengurangan emisi karbon dalam rangka menciptakan industri yang lebih sustainable dan ramah lingkungan.
"Pupuk Indonesia Grup, menaruh perhatian besar terhadap pengurangan emisi karbon dan kami sudah mengkaji pengembangan green ammonia, selain juga blue ammonia," kata Bakir. (NDA)