Pertamina Geothermal Produksi Setara Listrik 4.618 GWh di 2020
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) selama pandemi Covid-19 berhasil mencatat produksi setara listrik sebesar 4.618 GWh.
IDXChannel - PT Pertamina (Persero) melalui afiliasinya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) selama pandemi Covid-19 berhasil mencatat produksi setara listrik sebesar 4.618 GWh.
Produksi ini lebih tinggi 14% dari target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020 yaitu sebesar 4.045 GWh.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan, realisasi tercapai di atas target karena pembangkitan dan penyerapan yang optimal di area-area PGE.
"Produksi setara listrik sebesar 14% lebih tinggi dari RKAP karena pembangkitan dan penyerapan yang optimal dari area panas bumi PGE," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3/2021).
Selain menjaga pasokan listrik dari pembangkit yang telah dioperasikan saat ini, PGE juga melakukan kajian dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi untuk pembangkitan energi listrik.
Adapun area yang menjadi fokus awal dalam kajian ini adalah Area Ulubelu (Lampung) dan Area Lahendong (Sulawesi Utara).
"Kita juga berharap kajian yang dilakukan untuk pengembangan wilayah kerja PGE dapat memberikan hasil yang positif untuk pengembangan panas bumi di Indonesia," ucap dia.
Sebagai salah satu pengembang panas bumi di Indonesia yang wilayah kerjanya telah berkontribusi sekitar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi (energy mix) nasional menjadi 23% pada 2025, khususnya dari energi panas bumi.
Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi, dimana dalam Wilayah Kerja tersebut telah terbangkitkan listrik panas bumi sebesar 1.877 MW, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE dan 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di Wilayah Kerja PGE tersebut berkonstribusi sebesar sekitar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,5 juta ton CO2 per tahun.
(Sandy)