Pertamina Internasional Shipping Komitmen Terapkan ESG, Bidik Skor Triple A di 2025
PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) menegaskan komitmennya dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
IDXChannel – PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) menegaskan komitmennya dalam menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG). Hal itu sebagai fondasi strategis perusahaan dalam mewujudkan keberlanjutan bisnis yang bertanggung jawab dan berdaya saing global.
Dalam acara ESG Conference bertema "Navigating ESG in Global Economy Uncertainty", yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/6/2025), Director Fleet Management PIS, M Irfan Zainul Fikri memaparkan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai pendekatan terhadap ESG. Itu dimulai dari optimalisasi trayek kapal hingga peningkatan kualitas armada dan tata kelola perusahaan.
Irfan menekankan bahwa prinsip environmental tidak hanya menyangkut pengurangan emisi CO2 dari mesin kapal, tetapi juga mencakup pengelolaan trayek kapal yang memperhatikan keberadaan biota laut.
"Bisnis berkelanjutan bukan hanya soal profit, tetapi juga soal peran kita dalam menjaga ekosistem laut. Itulah makna keberlanjutan bagi kami," tegas Irfan.
Dirinya menyebut, PIS juga mencatat bahwa pada 2024, total emisi CO2 dari armadanya mencapai 50.000 ton, dan perusahaan berkomitmen untuk menguranginya lebih lanjut melalui strategi peremajaan armada pada 2025.
"Kapal-kapal tua yang sudah berjasa akan kami scrap dan digantikan dengan kapal baru yang lebih ramah lingkungan dan efisien," ujarnya.
Di sisi sosial, PIS, kata Irfan, mengedepankan penggunaan kapal berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh pelaut-pelaut Indonesia. Hal ini menjadi nilai tambah tersendiri saat kapal-kapal PIS bersandar di pelabuhan internasional seperti di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.
"Indonesian hospitality adalah keunggulan kita. Dengan kru lokal, kita mampu tampil percaya diri di pasar global," kata Irfan.
Dalam aspek governance, Irfan mengungkapkan bahwa PIS bekerja sama dengan mitra internasional seperti NYG asal Jepang, yang dikenal ketat dalam standar transparansi, tarif, dan akuntabilitas.
"NYG Japanese Company, sangat intense, sangat ketat, apalagi terkait dengan tarif, transparansi, di situ ada responsibilitas, termasuk juga dari sisi fairness. Itulah bukan sekadar omon-omon gitu ya, tetapi juga apa yang kita lakukan 2024 akan kita lanjutkan 2025," jelasnya.
Lebih lanjut Irfan menyebut PIS saat ini mencatat ESG score triple B dan menargetkan skor triple A pada 2025. Untuk mencapainya, Irfan menekankan pentingnya strategi yang tepat, aksi nyata, serta peningkatan persepsi pasar global.
“Market acceptability dan perception itu kunci. Bukan hanya rencana, tapi aksi konkret. Kami ingin mewujudkan ESG score yang melebihi target tahun lalu,” katanya optimistis.
Selain efisiensi bahan bakar dan armada ramah lingkungan, PIS juga tengah mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam sistem perdagangan karbon seperti AU ETS (Australia’s Environmental Trading System) dan sistem pengendalian emisi internasional lainnya.
"Dengan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah dan teknologi yang efisien, kami ingin mendapatkan apresiasi dari pasar global dan memperkuat posisi kami tidak hanya regional, tapi juga di pasar dunia," tutur Irfan.
(Ahmad Islamy Jamil)