ECONOMICS

Pertamina Mulai Pengoperasian Awal Unit RFCC Complex RDMP Balikpapan

Yanto Kusdiantono 11/11/2025 07:26 WIB

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, telah menyelesaikan beberapa tahapan proyek penting, salah satunya.

Pertamina Mulai Pengoperasian Awal Unit RFCC Complex RDMP Balikpapan

IDXChannel - Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, telah menyelesaikan beberapa tahapan proyek penting ,salah satunya keberhasilan uji coba kapasitas unit penyulingan.

Pjs Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Milla Suciyani mengatakan, keberhasilan ini menambah kapasitas pengolah minyak mentah dari 260 ribu menjadi 360 ribu barel per hari.

Selain itu, kata Milla, ada commissioning sarana tambat Single Point Mooring (SPM) 320.000 DWT untuk penyandaran kapal jenis Very Large Crude Carrier (VLCC).

"Penyelesaian pembangunan dua unit tangki penyimpanan minyak mentah baru dengan masing-masing berkapasitas 1 juta barel di Lawe -lawe serta keberhasilan pengoperasian unit pemurnian LPG dengan kapasitas produksi saat ini 43 ribu ton per tahun," kata Milla Suciani lewat keterangan tertulisnya, Selasa (11/11/2025).

Dia melanjutkan, selain itu juga dilakukan pengoperasian awal Unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex. Unit RFCC merupakan unit utama kilang, sebagai jantung modernisasi kilang yang akan memproduksi bahan bakar berstandar setara Euro V dan meningkatkan efisiensi serta nilai ekonomi Kilang Balikpapan.

Proyek RDMP Balikpapan sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dijalankan KPI, melalui anak usahanya PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).

"Dengan nilai investasi mencapai USD7,4 miliar atau setara dengan sekitar Rp120 triliun, proyek ini menjadi modernisasi kilang terbesar di Indonesia dan salah satu proyek energi paling strategis di Asia Tenggara," katanya.

Poyek strategis dalam rangka revitalisasi kilang domestik ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah Presiden Prabowo Subianto khususnya dalam memperkuat hilirisasi energi dan kemandirian industri migas nasional, meningkatkan nilai tambah sumber daya dalam negeri, serta memperkuat ketahanan dan kedaulatan energi nasional.
 
Milla melanjutkan terlaksananya proyek RDMP tidak lepas dari dukungan pemerintah.

"Pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap penyelesaian proyek RDMP Balikpapan melalui penetapannya sebagai Proyek Strategis Nasional, dalam mendukung swasembada energi nasional, memperkuat hilirisasi industri, serta memastikan Pertamina menjadi tulang punggung transformasi energi Indonesia menuju kemandirian dan keberlanjutan,” kata dia.

Milla menambahkan, Proyek RDMP Balikpapan sebagai langkah untuk meningkatkan desain kapasitas kilang dari 260.000 menjadi 360.000 barel per hari, dan akan menghasilkan tambahan produksi gasoline, diesel, avtur, dan LPG yang seluruhnya memenuhi standar emisi setara Euro V. 

"Proyek RDMP juga nantinya akan menghasilkan tambahan kapasitas produksi mencapai 336 ribu ton LPG per tahun, menjadikan kilang Balikpapan sebagai penggerak utama program transisi energi bersih di Indonesia," katanya.

Secara ekonomi, RDMP Balikpapan akan memberikan dampak signifikan terhadap kemandirian energi nasional, dengan penghematan impor BBM hingga Rp68 triliun per tahun dan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai Rp514 triliun. Proyek ini juga memiliki TKDN lebih dari 35 persen serta telah menyerap lebih dari 24.000 tenaga kerja pada masa puncak konstruksi. 

"Selain memperkuat struktur ekonomi nasional, proyek ini membawa dampak sosial positif melalui pembangunan infrastruktur lokal, pemberdayaan masyarakat, serta program CSR di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan," kata Milla.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE