Pertamina NRE Gandeng Genvia Kembangkan Hidrogen dari Geothermal PGEO
Pertamina NRE dan anak perusahaannya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan mengembangkan hidrogen dari sumber panas geothermal.
IDXChannel - PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan anak perusahaannya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan mengembangkan hidrogen dari sumber panas geothermal. Untuk mewujudkan hal itu, Pertamina menggandeng Genvia, perusahaan asal Prancis.
Pertamina dan Genvia meneken nota kesepahaman (Mou) dalam Indonesia-France Business Forum pada 26 September 2024. Genvia merupakan perusahaan patungan antara CEA, Schlumberger, Occitanie, Vinci, dan Vicat yang memiliki spesialisasi pada pengembangan hidrogen untuk dekabornisasi industri.
Pengembangan tersebut akan melibatkan teknologi Solid Oxide Electrolyzer (SOEL) canggih untuk memproduksi hidrogen dari panas bumi. Perjanjian ini mencakup kajian teknis dan ekonomis penggunaan teknologi SOEL suhu tinggi yang canggih milik Genvia untuk mengurangi konsumsi energi dalam produksi hidrogen hijau di salah satu lokasi geothermal milik PGEO.
CEO Pertamina NRE John Anis mengaku sangat antusias dengan kerja sama antara perusahaan dengan Genvia yang akan secara signifikan mempercepat pengembangan hidrogen hijau di Indonesia. Kolaborasi ini menegaskan komitmen Pertamina NRE mengeksplorasi solusi inovatif guna mencapai produksi hidrogen yang lebih hemat biaya serta memaksimalkan potensi energi hijau Indonesia, seperti panas bumi.
"Kami percaya bahwa ini akan membawa banyak manfaat bagi Indonesia, termasuk dalam mengurangi emisi karbon," katanya lewat keterangan resminya yang dikutip Sabtu (28/9/2024).
Dia menjelaskan, PGEO akan menyediakan sumber panas bumi untuk studi ini. Kolaborasi ini akan memanfaatkan keahlian PGEO dalam energi panas bumi dan portofolio energi bersih yang lebih luas dari Pertamina NRE, yang mencakup energi terbarukan, hidrogen hijau, penyimpanan baterai, kendaraan listrik, dan bisnis karbon.
CEO Genvia Florence Lambert menambahkan, melalui kolaborasi dengan Pertamina NRE dan PGEO, Genvia kami melihat potensi besar dalam menggabungkan teknologi canggih perusahaan dengan sumber daya panas bumi yang melimpah di Indonesia untuk mendorong masa depan energi berkelanjutan.
"Dengan mengeksplorasi potensi teknologi SOEL suhu tinggi, kami bertujuan untuk membuka efisiensi baru dalam produksi hidrogen hijau," ujar Lambert.
Dalam mendukung kolaborasi ini, Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Andorra, Monaco, dan UNESCO Mohamad Oemar menyatakan optimismenya terhadap kerja sama ini. “Kami berharap kerja sama ini dapat mempercepat pencapaian Indonesia menuju nol emisi,” ujarnya.
Sementara Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menilai, pengembangan produksi hidrogen merupakan salah satu inisiatif transisi energi Pertamina yang mendukung program bisnis hijau.
"Hidrogen bersih adalah salah satu bisnis masa depan Pertamina. Kolaborasi ini akan mempercepat target pencapaian energi baru terbarukan di Indonesia," kata Fadjar.
(Rahmat Fiansyah)