ECONOMICS

Pertamina Operasikan 56 Titik BBM Satu Harga di Jatimbalinus

Lukman Hakim 03/06/2022 10:12 WIB

Pendistribusian BBM Satu Harga dilakukan antar pulau ke seluruh Indonesia.

Pertamina Operasikan 56 Titik BBM Satu Harga di Jatimbalinus (FOTO:MNC Media)

IDXChannel  - PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Pertamina mencatat, pada periode minggu ketiga bulan Maret 2022, telah tersedia 328 lembaga penyalur atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Khusus di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Jatimbalinus, terdapat sebanyak 56 titik SPBU BBM satu harga. Kemudian 63 lembaga penyalur di wilayah Papua, 56 titik di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tengga Barat, 48 titik di Maluku, 32 titik di Sulawesi, 71 titik di Kalimantan, 53 titik di wilayah Sumatera, serta 5 titik di Pulau Jawa dan Bali.

Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga di Regional Jatimbalinus, Deny Djukardi, mengatakan jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga yang terus meningkat merupakan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.

“Kami akan terus memastikan distribusi dan ketersediaan pasokan bahan bakar ke SPBU BBM Satu Harga berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses BBM dengan harga yang terjangkau, serta turut mendorong perekonomian di daerah 3T,” jelas Deny, Jumat (3/6/2022).

Sejak tahun 2017, implementasi kebijakan BBM Satu Harga fokus untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Dimana sebelumnya, wilayah 3T ini merupakan wilayah yang belum terjamah akses energi sama sekali. "Sehingga untuk dapat mencapai titik 3T, kami menyalurkan melalui moda transportasi darat, laut, dan udara, juga turut bekerjasama dengan berbagai pihak," terangnya.

Namun, dalam menjalankan amanah penugasan dari pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) itu, Pertamina Patra Niaga turut menghadapi tantangan yang cukup besar dalam proses penyaluran BBM hingga ke daerah 3T. 

Pendistribusian BBM Satu Harga dilakukan antar pulau ke seluruh Indonesia. "Untuk sampai ke titik 3T, tak jarang pula melewati medan yang cukup sulit seperti pegunungan hingga melalui sungai," jelasnya. 

Sehingga, lanjut dia, dalam prosesnya dapat melalui beberapa kali penggantian moda transportasi seperti melalui mobil tangki di darat, kapal dan melalui pesawat udara. Ditambah tim perlu berjuang menerjang kondisi cuaca dan curah hujan yang tinggi. "Meski begitu, kami terus berkomitmen untuk melaksanakan amanah ini,” ungkap Deny. 

(SAN)

SHARE