Pertamina Pastikan 97 Persen SPBU Masih Menjual Pertalite
Pertamina Patra Niaga memastikan sebanyak 97 persen SPBU di seluruh Indonesia masih menjual BBM Pertalite.
IDXChannel - Pertamina Patra Niaga memastikan sebanyak 97 persen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia masih menjual BBM Pertalite. Jumlah tersebut setara dengan 7.751 SPBU.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menepis isu bahwa SPBU Pertamina tak lagi menjual Pertalite. Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan Pertalite di seluruh daerah.
"Pertalite masih tersedia di setiap wilayah, kalaupun ada yang tidak menjual, itu hanya sekitar 3 persen dari total SPBU di seluruh Indonesia," ujar Heppy, Sabtu (31/8/2024).
Heppy menjelaskan SPBU yang menjual Pertalite diatur oleh BPH (Badan Pengatur Hilir) Migas dengan berbagai pertimbangan. Sekitar 3 persen SPBU yang tidak menjual Pertalite mayoritas berada di lokasi komersial, lokasi pemukiman menengah, tidak dilewati jalur transportasi publik dan juga berlaku untuk SPBU baru.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan menambahkan, dari total SPBU yang menyalurkan Pertalite secara nasional, 21,6 persen di antaranya berada di wilayah Regional Jawa Bagian Barat yang mencakup Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
"Saat ini terdapat 1.624 SPBU di wilayah operasional Regional Jawa Bagian Barat yang masih menyalurkan Pertalite atau sekitar 21,6 persen dari total nasional. Kami berharap agar penyaluran Pertalite ini dapat tepat sasaran. Kami juga terus berkomitmen untuk menyediakan bahan bakar berkualitas di seluruh SPBU Pertamina," kata Eko.
Untuk memastikan BBM subsidi tepat sasaran, kata Eko, Pertamina juga terus melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi dengan pendaftaran QR Code website Pertamina. Dia pun mengimbau kepada pengguna kendaraan roda empat untuk segera mendaftar QR Code Pertalite agar memudahkan ke depannya jika ada regulasi pengaturan kriteria kendaraan oleh pemerintah.
(Rahmat Fiansyah)