Pertamina (PIS) Siapkan Terminal Tanjung Uban Jadi Trading Hub Energi ASEAN
Pengelolaan Integrated Terminal (IT) milik entitas Sub-Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina di Tanjung Uban, mengalami peningkatan kargo.
IDXChannel - Pengelolaan Integrated Terminal (IT) milik entitas Sub-Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina di Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau mengalami peningkatan dari sisi jumlah kargo.
Ini berlangsung seiring pelaksanaan program pemindahan titik serah terima logistik dari mancanegara ke dalam negeri atau supplier head stock (SHS).
Selaku pengelola, PT Pertamina International Shipping (PIS) melalui anak usahanya, PT Pertamina Energy Terminal (PET) mendorong Terminal Tanjung Uban sebagai trading hub perdagangan negara-negara di Asia Tenggara.
Memiliki posisi terminal yang strategis di dekat Selat Malaka, IT Tanjung Uban menjadi daya tarik bagi pelanggan berskala internasional, sehingga dinilai menguntungkan bagi SH IML Pertamina.
“Dalam rencana SHS pada 2025-2028, terminal akan diposisikan sebagai trading hub bagi konsumen luar dan dalam negeri,” kata Direktur Keuangan PIS, Diah Kurniawati di Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Rencana ini akan dilakukan, terang Diah, dengan mengoptimalkan blending facility untuk produk gasoline, sehingga diharapkan dapat mengelola 2 hingga 3 komponen sekaligus dalam satu tangki.
Berdasarkan data PIS melalui program SHS sejak 2022, telah terdapat penerimaan kargo SHS sebanyak 13 kapal, dengan kapasitas 4,83 juta barel. Fase berikutnya yakni pada akhir 2023 hingga Juli 2024 sebanyak 18 kapal, dengan kapasitas 5,3 juta barel.
Integrated Terminal Tanjung Uban memiliki luas lebih dari 250 hektar dengan kapasitas penyimpanan sebesar 402,413 kiloliter (KL) untuk bahan bakar minyak dan 93,500 Metric Tons (MT) untuk LPG.
Melalui tujuh dermaga, terminal ini bisa menampung kapal-kapal berukuran antara 600 hingga 100,000 DWT, distribusi bahan bakar minyak dan LPG hingga kargo lainnya dapat dilakukan secara efisien. Saat ini IT Tanjung Uban menjadi satu dari enam terminal energi strategis yang dikelola oleh PIS melalui PET.
(DESI ANGRIANI)