ECONOMICS

Pertamina Tambah 300 Ribu Tabung Elpiji 3 Kg di Soloraya

Ary Wahyu Wibowo/Kontri 07/09/2024 16:13 WIB

Jumlah tersebut didistribusikan untuk Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen

Pertamina Tambah 300 Ribu Tabung Elpiji 3 Kg di Soloraya (Foto: dok Pertamina)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) menambah 300 ribu tabung elpiji 3 kg di Soloraya pada awal September 2024. 

Jumlah tersebut didistribusikan untuk Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten.

Langkah untuk memastikan kestabilan kebutuhan energi masyarakat (termasuk usaha mikro dan sektor pertanian), serta tetap terpenuhinya elpiji 3 kg tanpa adanya kendala pasokan.

Executive General Manager RJBT PT Pertamina Patra Niaga, Aribawa mengatakan, pada periode 19–31 Agustus 2024, Pertamina juga telah menambah pasokan fakultatif elpiji 3 kg di wilayah Soloraya sebanyak 123.000 tabung. 

Jumlah itu 42 persen lebih banyak dibandingkan rerata penyaluran harian di bulan Agustus 2024 sebanyak 292.000 tabung untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan dari para petani untuk pengairan di musim kemarau.

"Sebagai antisipasi banyaknya permintaan elpiji 3 kg karena peningkatan kebutuhan di lapangan antara lain pertumbuhan usaha mikro serta kebutuhan petani karena memasuki musim kering, kami melakukan penambahan fakultatif elpiji 3 kg di wilayah Soloraya,” kata Aribawa, Sabtu (7/9/2024).

Dia meminta masyarakat dan konsumen tidak perlu khawatir karena pihaknya melakukan penambahan pasokan elpiji 3 kg di Soloraya.

“Konsumen tidak perlu panik dalam membeli elpiji 3 kg (panic buying). Silakan membeli secara wajar dan sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Aribawa menambahkan, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran (petani kecil), dan nelayan sasaran (nelayan kecil).

“Elpiji 3 kg juga bukan diperuntukkan untuk perhotelan, restoran, binatu atau laundry, usaha las, usaha batik, peternakan, tani tembakau, dan pertanian non-petani sasaran,” tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

SHARE