ECONOMICS

Pertamina Turut Menopang Upaya Swasembada Energi

Taufan Sukma Abdi Putra 18/08/2025 08:57 WIB

Selain mampu menjaga produksi migas 1,04 juta barel setara minyak, Pertamina juga diyakini bakal mampu untuk terus meningkatkan produksi dan lifting minyak.

Pertamina Turut Menopang Upaya Swasembada Energi (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Upaya pemerintah dalam mewujudkan target swasembada energi dinilai telah berjalan ke arah yang tepat.

Salah satunya, dengan turut ditopang dengan kontribusi dunia usaha, di antaranya oleh PT Pertamina (Persero), sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor minyak dan gas (migas).

Termasuk terkait capaian kinerja Pertamina di sepanjang semester I-2025 yang dinilai sejalan dengan target swasembada energi yang telah diharapkan.

"Ya, tentu (kinerja Pertamina) ini menjadi bagian dari upaya kita dalam menciptakan ketahanan energi dalam rangka menciptakan kemandirian dan swasembada energi ke depan," ujar Komisi XII DPR RI, Eddy Soeparno, dalam keterangan resminya, pekan lalu.

Selain mampu menjaga produksi migas 1,04 juta barel setara minyak, Pertamina juga diyakini bakal mampu untuk terus meningkatkan produksi dan lifting minyak.

Kondisi demikian, menurut Eddy, tak lepas dari dari hasil temuan Pertamina terhadap sejumlah cadangan, yang pada ujungnya akan berkontribusi pula untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

Eddy menjelaskan, penemuan tersebut menunjukkan bahwa kegiatan hulu Pertamina di bidang eksplorasi dan pengeboran telah berhasil menghasilkan cadangan baru.

"Ini tentu akan menambah peluang bagi Indonesia untuk bisa meningkatkan lifting minyak sesuai dengan target Indonesia untuk melakukan lifting minyak sebesar satu juta barel per hari di 2030 mendatang," ujar Eddy.

Dalam pandangan Eddy, kinerja Pertamina ini sekaligus menjadi salah satu tonggak pencapaian yang bisa mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi, khususnya di sektor migas.

Hal ini mengingat konsumsi minyak mentah masyarakat saat ini sudah demikian besar, yaitu mencapai 1,6 juta barel per hari. Sementara produksi nasional sejauh ini masihg di bawah 600 barel per hari.

Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif dan Direktur Eksekutif Economic Society Network Institute, Acuviarta Kartabi.

Menurut Acuviarta, capaian Pertamina sejalan dengan semangat HUT ke-80 RI guna mendukung ketahanan energi, dalam upaya swasembada energi.

"Ya, me-remind tema Presiden Prabowo yaitu pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan seperti tertuang dalam RPJM. Jadi ada inklusivitas, yaitu tidak hanya pertumbuhan tetapi ada juga pemerataannya," ujar Acuviarta. 

Capaian Pertamina tersebut, menurut Acuviarta, memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional, termasuk di antaranya mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  

"Saya kira akan lebih sehat, akan membantu mengurangi beban defisit APBN. Salah satu hal yang paling penting adalah kita mampu memperbaiki manajemen energi kita. Ini kan kontribusi Pertamina yang sangat baik," ujar Acuviarta.

Kondisi demikian, diyakini Acuviarta, karena capaian Pertamina tersebut untuk jangka menengah diyakini mampu mengurangi impor BBM dan minyak mentah. Dengan demikian, maka akan terjadi penghematan anggaran yang cukup signifikan. 
Sedangkan untuk jangka pendek, akan berdampak positif terhadap upaya ketahanan stok kebutuhan BBM. Selain itu, Pertamina juga memberikan kontribusi yang besar, baik dari pajak, PNBP, maupun dividen.

"Kontribusi itu akan terjaga, bahkan lebih bisa semakin meningkat," ujar Acuviarta.

Sebelumnya, Pertamina memang membukukan kinerja menggembirakan. Hingga semester I 2025, misalnya, produksi migas Pertamina tercatat sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Produksi ini terdiri atas produksi minyak 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) hingga semester I-2025.

Tak hanya eksploitasi, di bidang eksplorasi Pertamina juga terus agresif mencari cadangan migas baru. Pada semester I 2025, Pertamina melakukan survei Seismik 3D sepanjang 539 km2. 
(taufan sukma)

SHARE