ECONOMICS

Pertumbuhan Ekonomi Jabar di 2023 Diproyeksi Tak Sebaik Tahun Ini

Arif Budianto/Kontributor 19/12/2022 19:07 WIB

Secara spasial, kekuatan-kekuatan ekonomi juga dimiliki oleh kabupaten/kota di Jawa Barat baik di wilayah utara maupun selatan.

Pertumbuhan Ekonomi Jabar di 2023 Diproyeksi Tak Sebaik Tahun Ini. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono mengatakan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun depan diperkirakan lebih rendah dari pencapaian tahun ini. 

Hal ini disebabkan adanya pengaruh global terhadap perekonomian nasional. 

"Ke depan, dengan berbagai tantangan yang masih membayangi, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2023 berpotensi tumbuh positif, namun tidak setinggi tahun 2022," jelas Bambang pada acara West Java Annual Meeting (WJAM) 2022 di Ballroom Intercontinental Bandung, Dago Pakar, Senin (19/12/2022). 

Bambang Pramono menambahkan, secara spasial, kekuatan-kekuatan ekonomi juga dimiliki oleh kabupaten/kota di Jawa Barat baik di wilayah utara maupun selatan. Pertumbuhan ekonomi 27 kabupaten/kota di Jawa Barat diperkirakan tumbuh positif namun berpotensi lebih rendah dibandingkan tahun 2022. 

"Sebagian besar wilayah di Jawa Barat diperkirakan tumbuh pada rentang 5% - 6% (yoy) yang didukung oleh beberapa akselerator pertumbuhan proyek strategis antara lain infrastruktur energi di Wilayah Ciayumajakuning, seperti pembangunan pipa gas transmisi dan PLTU, pengembangan fasilitas Maintenance-Repair-Overhaul (MRO) dan pengambangan kawasan Aerocity, serta pembangunan infrastruktur konektivitas Jalan Lingkar Timur Selatan," katanya. 

Wilayah Priangan Timur, kata dia, memiliki karakteristik berbeda dengan mayoritas wilayah di Jawa Barat yang juga menyembunyikan berbagai potensi ekonomi yang perlu ditonjolkan. Hal itu untuk memeratakan pembangunan Jawa Barat utara dan selatan seperti potensi perikanan dan maritim, serta berbagai proyek pendukung ketahanan pangan.

Untuk menjaga agar ekonomi terjaga, diperlukan penguatan sinergi, kolaborasi dan inovasi untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan. Setidaknya, terdapat tujuh lesson learned yang menjadi faktor penting pendorong ekonomi Jawa Barat tahun 2022. 

Di antaranya vaksinasi dan sistem kesehatan, kuatnya konsumsi domestik, pemanfaatan digitalisasi, peran fiskal sebagai shock absorber dalam menjaga tingkat kemiskinan Jawa Barat, dan lainnya. 

Bank Indonesia Jawa Barat telah merumuskan delapan rekomendasi kebijakan dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi maupun memberikan landasan pijak untuk penguatan struktur ekonomi dan peningkatan efisiensi dalam jangka menengah panjang. 

Rekomendasi tersebut terdiri dari mendorong realisasi fiskal pemerintah daerah. Salah satunya, dengan memperpanjang realisasi bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat, yang didukung optimalisasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). (NIA)

SHARE