Pertumbuhan Ekonomi RI Diproyeksi ke 4,99-5 Persen di Semester II-2025, Intip Faktornya
PIER memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester II-2025 sedikit melandai, meskipun didukung oleh akselerasi belanja pemerintah.
IDXChannel - Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester II-2025 sedikit melandai, meskipun didukung oleh akselerasi belanja pemerintah.
Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, memperkirakan pertumbuhan PDB akan berkisar 4,99 persen hingga 5 persen di kuartal ketiga dan keempat.
“Sehingga kami melihat tadi bahwa untuk di kuartal tiga dan kuartal keempat itu akan berkisar di tadi di kisaran 4,99 persen dan hingga 5 persen,” kata Josua dalam PIER Economic Review: Semester I tahun 2025, Senin (11/8/2025).
Proyeksi PIER tersebut didasarkan pada pandangan bahwa beberapa komponen PDB akan mengalami normalisasi setelah lonjakan yang terjadi di kuartal II-2025.
Menurutnya, pendorong utama pertumbuhan di paruh kedua tahun ini masih berasal dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Namun, ia menilai konsumsi rumah tangga akan mengalami normalisasi di kuartal ketiga.
“Konsumsi kami melihat akan ada normalisasi di kuartal ketiga karena tentunya di kuartal kedua tadi ada libur cukup banyak ya, libur hari keagamaan besar,” ujarnya.
Sementara itu, akselerasi belanja pemerintah diperkirakan akan lebih cepat di semester kedua. Hal ini didukung oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 56 Tahun 2025 yang mengatur realokasi anggaran, dari belanja yang kurang prioritas seperti perjalanan dinas, ke program-program strategis.
Di sisi lain, ekspor dan investasi diproyeksikan akan ternormalisasi setelah lonjakan di kuartal kedua.
"Investasi pun juga kemungkinan ya sedikit di kuartal ketiga akan sedikit ternormalisasi juga karena tadi ada loncatan yang cukup cepat di kuartal kedua, khususnya investasi non-bangunan," kata dia.
Dengan kinerja paruh pertama yang mencapai 4,99 persen, lanjut Josua, pertumbuhan di paruh kedua tahun ini diperkirakan akan kurang lebih sama, sehingga pertumbuhan ekonomi setahun penuh akan berada di kisaran 4,99 persen.
(Febrina Ratna Iskana)