Pertumbuhan Industri Logistik Catat Kinerja Positif Tiga Tahun Berturut-turut
Pertumbuhan sektor logistik menunjukkan peningkatan signifikan.
IDXChannel - Pertumbuhan sektor logistik menunjukkan peningkatan signifikan. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebut, pertumbuhannya positif selama tiga tahun berturut-turut.
"Bisa dilihat dari tiga kuartal pertama di tiga tahun berturut-turut, mulai dari 15% pertumbuhannya, kemudian tumbuh lagi menjadi 21%, dan menjadi 25% di kuartal pertama 2023," ujar Sekjen DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan, kepada IDX Channel, Selasa (13/6/2023).
Pencapaian ini, lanjut dia, memberikan semangat dan aura positif bagi sektor logistik walaupun tanpa dipungkiri, sektor ini sempat diterpa banyak tantangan. Mulai dari ancaman resesi dunia, pandemi Covid-19, hingga perang Rusia-Ukraina, yang hingga saat ini belum menunjukkan adanya pemulihan.
Sementara dari sisi kualitatif, ungkap Akbar, inisiatif dari pemerintah maupun stakeholder logistik nasional terus bergeliat memberikan perbaikan-perbaikan kinerja logistik dalam negeri. Sehingga hal itu membuat para pengusaha logistik mampu berjuang meningkatkan performa bisnis.
Salah satu kinerja pemerintah yang sangat dirasa oleh pengusaha logistik adalah saat pemerintah berupaya membuat kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19. Kala itu, industri logistik merupakan sektor yang paling terdampak sebab banyak negara yang menutup pintu masuk.
"Pelaku dan penyedia jasa logistik pada umumnya baik itu nasional maupun global sebenarnya sudah sangat tangkas. Bagaimana saat ada ancaman Covid-19 waktu itu menerpa sektor logistik, tapi sektor logistik masih bisa sangat survive dibandingkan sektor sektor lainnya," kata Akbar.
Akbar optimistis pertumbuhan logistik bisa mempertahankan kondisi positifnya. Apalagi, saat ini pemerintah sudah meluncurkan sistem Indonesia National Single Window (INSW) 2.0 untuk meningkatkan efisiensi sistem logistik.
Adapun dampak positif yang paling terasa dari sistem ini, ungkap Akbar, perihal dwelling time saat di pelabuhan. Pada 2017, dwelling time membutuhkan waktu lebih dari 10 hari, namun semenjak ada INSW, durasi dwelling time kurang dari tiga hari.
"Inisiatif yang dilakukan secara konkret oleh pemerintah memang kelihatan dampaknya. Saya rasa ini bisa menjadi booster sektor logistik semakin tumbuh ke depannya," pungkas Akbar. (NIA)