ECONOMICS

Perusahaan Asuransi Dai-ichi Life Rugi Rp14,3 Triliun karena Jual Obligasi Jangka Panjang

Ibnu Hariyanto 06/01/2025 13:43 WIB

Perusahaan asuransi Dai-ichi Life mengalami kerugian sekitar 140 miliar yen Jepang.

Perusahaan asuransi Dai-ichi Life mengalami kerugian sekitar 140 miliar yen Jepang karena menjual obligasi yang memiliki jangka waktu. (foto: MNC media)

IDXChannel- Perusahaan asuransi Dai-ichi Life mengalami kerugian sekitar 140 miliar yen Jepang atau setara Rp14,3 triliun karena menjual obligasi yang memiliki jangka waktu. Hal ini dilakukan untuk antisipasi ketidakpastian suku bunga.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (6/1/2025), perusahaan asuransi ini menjual sekitar 500 miliar yen surat utang pemerintah Jepang, terutama obligasi berjangka waktu 20 hingga 40 tahun di semester pertama fiskal yang berakhir pada September 2024.

"Penjualan terkonsentrasi pada paruh pertama tahun fiskal dan akan lebih terkendali pada paruh kedua," kata Presiden perusahaan, Toshiaki Sumino, dalam sebuah wawancara.

Dia mengatakan perusahaan akan terus melakukan operasi penggantian sambil memperhatikan dampak terhadap laba dan rugi di tahun fiskal berikutnya. Sumino menegaskan kerugian akibat penjualan itu tak mempengaruhi keuangan perusahaan.

"Saya rasa kerugian ini tidak akan berdampak pada kesehatan keuangan kami," katanya.

Dai-ichi memiliki 18,9 triliun yen dalam bentuk obligasi. Dia menjelaskan alasan melalukan penjualan obligasi tersebut.

Sumino memperkirakan Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga bulan ini karena ekonomi negara ini berada di jalur pemulihan. Menurutnya, BOJ sengaja membiarkan suku bunga tidak berubah di Desember karena menunggu kebijakan baru Presiden terpilih AS Donald Trump.

Saat ini imbal hasil obligasi secara global meningkat  karena ekonomi AS. Data AS termasuk klaim pengangguran yang rendah, penjualan obligasi korporasi yang besar dan kenaikan harga minyak telah memicu ekspektasi kekuatan ekonomi dapat mencegah kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik 40 basis poin menjadi 4,569 persen di Desember, setelah turun di sebagian besar bulan lainnya di tahun 2024. 

Dia memperkirakan batas atas untuk obligasi 30 tahun mungkin sekitar 2,5 persen dan 1,5 persen untuk obligasi 10 tahun.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE