Perusahaan China Kucurkan Rp30,8 Triliun untuk Danai Pembangunan Hunian ASN di IKN
Konsorsium Indonesia - China yaitu CCFG Corp bakal membiayai pembangunan hunian untuk ASN, terutama dari sektor pertahanan dan keamanan.
IDXChannel - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan progres pembangunan hunian ASN (Aparatur Sipil Negara) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dia menyebut proyek tersebut diminati tiga investor melalui skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha). Ketiganya yaitu PT Summarecon Agung Tbk. Konsorsium Indonesia - China yaitu CCFG Corp - PT Risjadson Brunsfield Nusantara, serta perusahaan Pure Asing yaitu Korean Land and Housing Corp.
Secara total, nilai investasi dari tiga perusahaan tersebut mencapai Rp41,12 triliun. Porsi paling besar berasal dari konsorsium China yang nilainya Rp30,8 triliiun, Korea Rp8,65 triliun, dan Summarecon Rp1,67 triliun.
"Masing-masing pemrakarsa tersebut memiliki tema untuk hunian ASN di IKN. China itu yang Hankam (pertahanan dan keamanan), nantinya mereka akan menyiapkan studinya,' ujar Herry TZ saat ditemui usai Raker Bersama Komisi V DPR RI, Selasa (24/1/2023).
Kementerian PUPR memberikan tenggat waktu dalam proses studi tersebut kurang lebih 6 bulan sejak perusahaan tersebut mengantongi letter to proceed dari Kementerian PUPR.
"Ada, kita kasih waktu selama enam bulan sejak dia mulai melakukan studi, sambil berjalan kita lakukan evaluasi kalau memenuhi syarat baru akan dibangun, 3 itu mestinya tahun ini sudah mulai konstruksinya," tambah Herry.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Otorita IKN Jaka Santos menjelaskan kemungkinan tiga investor yang akan membangun 184 tower untuk hunian ASN bakal mulai bekerja pada Juni mendatang.
Dengan begitu, proyek tersebut bisa selesai pada tahun depan. "Harus dimulai tahun ini supaya ada yang selesai 2024, perkiraan bulan Juni mulai," ujarnya.
(FRI)