Perusahaan Telko Jepang Klaim Pasar Fixed Broadband di Indonesia Menjanjikan
Nagae meyakini bahwa WIFI memiliki antusiasme yang sama dengan NTT e-Asia dalam visi membangun ekosistem digital.
IDXChannel - Potensi pengembangan bisnis telekomunikasi di Indonesia, terutama untuk segmen Fixed Broadband, diyakini masih sangat menjanjikan.
Keyakinan ini disampaikan oleh pihak NTT e-Asia Corporation, saat menandatangani Kontrak Kerja Sama (KKS) Layanan Konsultasi terkait Fiber To The Home (FTTH) dengan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Penandatanganan KKS dilakukan secara langsung oleh Presiden Direktur WIFI, Yune Marketatmo, bersama Representative Director NTT e-Asia
Corporation, Yasuyuki Nagae.
NTT e-Asia Corporation sendiri adalah anak usaha dari Nippon Telegraph and Telephone Corporation (NTT) Group, yang notabene merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia yang berbasis di Jepang.
"NTT e-Asia Corporation berfokus pada penyediaan layanan dan solusi TI, dengan memanfaatkan pengalaman dan sumber daya NTT yang luas di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi," ujar Nagae, dalam keterangan resminya, Selasa (9/7/2024).
Menurut Nagae, pihaknya telah mengamati perkembangan pasar internet di Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir, dan potensi penetrasi Fixed Broadband menjadi daya tarik sendiri bagi NTT e-Asia dalam membantu perkembangan ekosistem digital Indonesia.
"Kami yakin akan keunikan dalam operasi bisnis yang dijalankan oleh Surge, dimana bukan hanya berfokus pada penyediaan konektivitas yang handal dan terjangkau melalui investasi yang efektif dan efisien, tetapi juga bagi tujuan sosial, kesejahteraan masyarakat, dan keberlanjutan," ujar Nagae.
Nagae meyakini bahwa WIFI memiliki antusiasme yang sama dengan NTT e-Asia dalam visi membangun ekosistem digital dan memberikan konektivitas yang handal dan terjangkau bagi masyarakat.
Saat ini, WIFI diketahui telah mengoperasikan 7.000 km infrastruktur backbone serat optik berkapasitas besar di sepanjang jalur kereta, jalur pipa gas, serta jalur lainnya di Pulau Jawa. Tak hanya itu, Perseroan juga telah berinvestasi pada penyediaan bandwidth berkapasitas besar hingga 64.000 Gbps.
Dan dalam mendukung aktivitas Cloud Computing ke depan, WIFI juga telah membangun dan mengoperasikan 58 Edge Data Center (EDC) yang tersebar di berbagai kota di Pulau Jawa, yang masih dapat ditingkatkan hingga 592 lokasi di Pulau Jawa.
"Saat ini Edge Data Center WIFI juga telah digunakan Cloud Provider untuk solusi Content Delivery Network (CDN). Seluruh ekosistem digital yang saling mendukung ini diharapkan dapat memberikan internet cepat dan terjangkau bagi 25 juta rumah tangga di Pulau Jawa yang dapat berdampak pada perkembangan ekonomi digital ke depan," ujar Yune.
Menurut Yune, WIFI telah menyelesaikan tahap pertama pembangunan 200 Ribu homepass untuk ISP (Internet Service Provider) lokal. Di lain pihak, saat ini WIFI juga tengah merampungkan kerjasama dengan operator dalam membangun 1 juta homepass sambungan internet tetap (Fixed Broadband).
"Dengan kerjasama dengan NTT e-Asia Corporation menjadi tonggak penting bagi kami dalam memperkuat dan memperluas jaringan infrastruktur di seluruh daerah yang berdampak positif bagi kinerja fundamental Perseroan ke depan," ujar Yune.
NTT e-Asia, dalam pandangan Yune, merupakan salah satu perusahaan yang menjadi barometer perkembangan teknologi konektivitas.
Dengan keunggulan infrastruktur yang dimiliki WIFI dan pengalaman serta keahlian NTT e-Asia dalam menjalankan bisnis FTTH di berbagai negara, Yune yakin dapat memberikan konektivitas internet yang handal dan terjangkau bagi 25 juta rumah tangga di Pulau Jawa yang berdampak signifikan bagi transformasi digital, edukasi, dan ekonomi masyarakat," ujar Yune. (TSA)