ECONOMICS

Petani Gagal Panen, Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu per Kg

Erfan Erlin 10/06/2022 10:14 WIB

Pedagang cabai mengeluhkan sepinya pembeli, akibat harga cabai rawit yang terus naik dan menembus harga Rp100.000 per kilogram (kg).

Petani Gagal Panen, Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu per Kg (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pedagang cabai mengeluhkan sepinya pembeli, akibat harga cabai rawit yang terus naik dan menembus harga Rp100.000 per kilogram (kg). Hal ini diakibatkan banyak petani cabai gagal panen.

Seperti yang terjadi di Pasar Tradisional Gunungkidul, Jawa Tengah. Dalam dua pekan terakhir, harga kebutuhan dapur di pasar-pasar tradisional Gunungkidul mengalami kenaikan. Pemicunya karena banyak petani yang mengalami gagal panen sehingga pasokan berkurang.

Kepala Administrasi pasar Argosari, Sularno mengatakan selain komoditas cabai, kenaikan harga juga terjadi untuk komoditas bawang merah yang semula Rp 32 ribu menjadi Rp 38 ribu/kilogram, sedangkan bawang putih naik menjadi Rp 40 ribu dari harga Rp 36 ribu/kg.

"Iya, karena cuaca yang masih tidak bersahabat sehingga gagal panen,"tutur dia, Jumat (10/6/2022).

Menurutnya, sejak dua pekan terakhir ada kenaikan kebutuhan dapur. Menurutnya kenaikan tersebut dipicu cuaca buruk yang masih berlangsung hingga saat ini. Hal ini tentu menyebabkan petani gagal panen.

Sularno mengatakan, pasokan sebenarnya masih lancar meski belum normal. Karena gagal panen tersebut, pasokan berbagai komoditas sudah mengalami kenaika  harga dari para petani. Akibatnya, pedagang juga menaikkan harganya.

"Karena petani ini mengalami gagal panen sehingga mereka menaikkan harga," katanya.

Salah seorang pedagang cabai di pasar Argosari, Wonosari, Wakinem mengakui komoditas cabai saat ini sedang mengalami peningkatan harga. Harga cabai di sejumlah pasar tradisional naik hingga Rp 100 ribu/kg. 

"Kenaikan ini imbas curah hujan tinggi yang terus melanda kawasan Gunungkidul,"terang dia.

Wakinem menyebut kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Kurangnya pasokan cabai dari pengepul menjadi penyebab tingginya harga. Karena masih terjadi hujan terus, banyak lahan pertanian yang gagal panen sehingga harganya naik.

Ia menyebut, kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas cabai rawit merah yang mencapai Rp 100 ribu/kg, diikuti cabai rawit hijau Rp 60 ribu/kg dan cabai rawit putih Rp 38 ribu/kg. Hal ini membuat penjualannya sedikit tersendat.

"Karena harga cabai naik, sekarang jadi agak menurun. Walaupun tetap ada pembeli, konsumen lebih memilih mengurangi jumlah takaran dari biasanya,"tambahnya.

Ia mencontohkan, jika harga normal biasanya sekali beli para pembeli langsung membeli setengah kilo sampai 1 kilogram. Namun sekarang karena harga naik pembeli hanya meminta sedikit-sedikit.

"Saya stok 5 kilogram cabai saja nggak habis seminggu," pungkasnya. (RRD)

SHARE