ECONOMICS

Petani Milenial Garut Ekspor Dua Kontainer Kopi ke Belanda Senilai Rp4 Miliar

Agung Bakti Sarasa 02/03/2022 19:06 WIB

Petani milenial di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut sukses mengekspor kopi ke Belanda.

Petani milenial di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut sukses mengekspor kopi ke Belanda. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Petani milenial di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut sukses mengekspor kopi ke Belanda. 

Mereka berhasil menembus pasar Belanda lewat kopi arabica dan robusta sebanyak dua kontainer dengan nilai mencapai Rp4 miliar. Ekspor kopi untuk kesekian kalinya di Jawa Barat itu dilepas langsung oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Rabu (2/3/2022). 

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengaku bangga dengan prestasi yang berhasil ditorehkan para petani milenial binaan PT Astra International Tbk dan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu. 

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, ekspor kopi tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa industri pangan mampu bertahan di tengah kondisi pandemi COVID-19, sehingga harus terus dikembangkan. 

"Kedaulatan pangan dan teknologi adalah masa depan. Urusan perut tidak dapat diganggu," ujar Kang Emil. 

Tidak hanya itu, Kang Emil juga menyebutkan bahwa ekspor kopi asal Garut itu menjadi bukti bahwa kualitas kopi Jabar menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

"Kopi Jawa Barat sudah ke Rusia, Singapura, Taiwan, Arab Saudi, Jerman, Inggris, Australia," sebutnya. 

Oleh karena itu, Kang Emil pun mengingatkam tentang pentingnya mengembangkan bisnis di pedesaan, terutama bisnis pertanian atau agribisnis. 

Dia pun mengajak warga desa yang melanjutkan pendidikan tinggi di kota agar kembali membangun kampung halamannya masing-masing. 

"Tinggal di desa, rejeki kota. Inilah yang kami harapkan dari program Petani Milenial. Pendapatan meningkat, terbuka lapangan pekerjaan, dan perbaikan kualitas lingkungan," jelas Kang Emil. 

Lebih lanjut, Kang Emil pun mengapresiasi keterlibatan kalangan usaha dan akademisi dalam pengembangan pertanian di Jabar. Menurutnya, PT Astra International Tbk dan IPB yang telah membina para petani milenial ini sangat berdampak terhadap kualitas petani, khususnya petani kopi.

"Sekarang ini semuanya harus dikolaborasikan, akademisi, kalangan pengusaha, pemerintah, dan media," katanya. 

Di tempat yang sama, Head of CSR and Social Engagement Department PT Astra International Tbk, Triyanto menyatakan, pihaknya berkomitmen dalam pengembangan potensi perekonomian di desa, salah satunya melalui program Desa Sejahtera Astra. 

"Kami memiliki 932 desa binaan di 142 kabupaten dan 34 provinsi," ujarnya.

Pada 2022 ini, pihaknya kembali fokus mendampingi desa-desa yang memiliki potensi ekspor yang baik. 

"Dari jumlah itu, ada 207 desa yang sudah mengekspor. Terakhir, Januari kemarin kita melepas sorgum dari Lombok ke Timorleste dan Malaysia," sebut Triyanto. 

Melalui program Desa Sejahtera ini, lanjut dia, pihaknya melakukan sejumlah pendampingan, seperti memberikan pelatihan budidaya kopi, memfasilitasi peralatan, dan memfasilitasi ekspor. 

"Hingga saat ini, total ekspor dari program Desa Sejahtera Astra mencapai Rp8,17 miliar. Ditambah sekarang Rp4 miliar, jadi total sekitar Rp12 miliar," katanya. 

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi, Eddy Satria yang juga hadir dalam pelepasan ekspor kopi itu mengakui, pihaknya sangat terbantu dengan adanya keterlibatan sektor usaha dan akademisi. Apalagi, kata Eddy, pandemi COVID-19 telah mengganggu neraca perdagangan Indonesia. 

"Selain dapat membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan pekerjaan, aktivitas ekspor ini juga membantu menambah devisa untuk mengurangi defisit perdagangan," katanya. (TIA)

SHARE