ECONOMICS

Petani Tebu Minta Harga Gula Naik, Jokowi Janji Bahas dengan Menteri

Binti Mufarida 05/11/2022 09:30 WIB

Petani tebu meminta harga dasar gula naik saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Mojokerto, Jawa Timur.

Petani Tebu Minta Harga Gula Naik, Jokowi Janji Bahas dengan Menteri. (Foto: Biro Pers Setpres)

IDXChannel -  Petani tebu meminta harga dasar gula naik saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Mojokerto, Jawa Timur. Kepala Negara berjanji bakal membahas hal itu bersama jajaran menterinya.

Awalnya, salah satu petani wilayah kerja Pabrik Gula Gempolkrep Mojokerto, Mardianto bertanya pada Jokowi terkait harga dasar gula yang mungkin bisa ditingkatkan. Terlebih lagi, harga BBM saat ini naik.

“Barangkali Pak Presiden, sekarang itu harganya (gula) 11.500, nggih (iya) pak nyuwun duko (meminta bantuan) pak Presiden,” kata dia melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (5/11/2022).

“Kita akan rapat dengan Menteri,” tegas Jokowi merespon hal itu.  

Pada kesempatan itu, Mardianto mengharapkan agar petani tebu agar lebih sejahtera. Mengingat, masa tanam tebu yang lama dibandingkan dengan jenis tanaman lain. Dia mengatakan tebu hanya bisa panen satu kali dalam setahun.

“Niki (ini) kalau dihitung supaya petani lebih jaya lagi. Panennya kan satu tahun sekali, kalau satu tahun sekali enggak optimal, uangnya sedikit. Tapi nanti kalau disetujui bapak, mudah-mudahan gulanya bisa ditingkatkan bersamaan dengan sparepart dan lain-lain,” kata Mardianto.

“Setahun panen berapa kali? Gantian sama padi, sama kedelai?” tanya Jokowi.

“Umurnya satu tahun, terus tebu. Makanya alhamdulillah ini sarananya sudah dipenuhi, kemudian pupuknya sudah. Walaupun pupuknya agak mahal pak Presiden,” ungkap Mardianto.   

Jokowi pun merespon hal ini dengan mengatakan bahwa saat ini harga pupuk yang mahal menjadi masalah semua negara. Mengingat, bahan baku pupuk dari Ukraina dan Rusia yang kini sedang berkonflik.

Sehingga distribusi dan produksi bahan baku pupuk terhambat yang menyebabkan kenaikan harga di sejumlah negara.“Pupuk seluruh negara semuanya mahal pupuk, problemnya. Kenapa? Karena bahan baku pupuk itu dari Ukraina sama Rusia, lagi perang,” kata Jokowi.

Meski begitu, Mardianto mengatakan pupuk dengan jenis ZA yang memiliki kandungan Amonium Sulfat atau (NH4) 2SO4 untuk menyuburkan tanaman sudah tidak ada kelangkaan seperti beberapa waktu.

“ZA nya tidak ada masalah, tapi ini bisa dibantu dari pabrik lain untuk bantuan kita dan kawan-kawan pak Presiden,” ujarnya.

(FRI) 

SHARE