Petronas dan Eni Siap Bentuk Perusahaan Patungan untuk Kelola Gas di Indonesia-Malaysia
Petronas dan Eni melanjutkan rencana pembentukan perusahaan patungan (joint venture) untuk mengembangkan aset gas di Indonesia dan Malaysia.
IDXChannel- Perusahaan energi Malaysia Petronas dan raksasa energi Italia, Eni melanjutkan rencana pembentukan perusahaan patungan (joint venture) untuk mengembangkan aset gas di Indonesia dan Malaysia. Penandatanganan final diharapkan tuntas sebelum akhir 2025.
Dilansir Reuters, Rabu (18/6/2025), proyek ini diproyeksikan mampu memproduksi hingga 500.000 barel ekuivalen minyak (boe) per hari dalam jangka menengah, dengan total cadangan terbukti sekitar 3 miliar boe.
Selain itu, potensi eksplorasi tambahan mencapai 10 miliar boe. Fokus utama pengembangan berada di Cekungan Kutai, Indonesia, khususnya pada proyek Northern Hub dan Gendalo-Gandang milik Eni.
Perusahaan baru ini akan berdampak besar secara regional, termasuk peningkatan produksi gas, pembangunan infrastruktur energi, dan penciptaan lapangan kerja di dua negara. Struktur entitas akan dirancang independen dan mandiri secara finansial, sehingga tidak membebani neraca keuangan Petronas maupun Eni.
“Tujuan kami adalah membangun entitas yang bisa membiayai diri sendiri dan tetap memberikan dividen kepada masing-masing induk,” ujar CEO Upstream Petronas, Mohd Jukris Abdul Wahab.
Perusahaan patungan ini akan dimiliki 50:50 oleh Petronas dan Eni. Model ini mengikuti jejak keberhasilan Azule Energy, perusahaan patungan Eni dan BP di Angola.
Nantinya akan dilakukan pertukaran aset antara blok gas di Malaysia dan Indonesia, meski Petronas menegaskan blok seperti Binaiya dan Serpang tidak akan dimasukkan ke dalam struktur baru.
CEO Eni, Claudio Descalzi, menyatakan Asia merupakan wilayah strategis dalam transisi energi global, terutama Indonesia dan Malaysia.
“Kerja sama lintas negara, seperti antara Malaysia dan Indonesia ini, adalah kunci untuk menghadirkan solusi energi jangka panjang,” ujarnya.
Perusahaan patungan Petronas-Eni ini diyakini bisa menjadi pemain penting dalam industri gas Asia Tenggara. Tak hanya itu, perusahaan beru ini mendukung ketahanan energi dan transisi ke sumber daya yang lebih bersih.
(Ibnu Hariyanto)