Plesiran di Bali, Stok BBM Cukup untuk Tujuh Hari
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut stok bahan bakar minyak (BBM) khusus di Pulau Bali hanya untuk 7 hari ke depan.
IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut stok bahan bakar minyak (BBM) khusus di Pulau Bali hanya untuk 7 hari ke depan. Ketersediaan stok umumnya di atas rata-rata.
"Ini Hari ketiga saya memantau ketersediaan BBM dan listrik dalam periode Nataru. Kesiapsiagaan PLN dan Pertamina dalam menghadapi libur tahun baru belum selesai baru 1/3 jalan karena tahun baru masih minggu depan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu (28/12/2022).
Dadan menuturkan, pertamina dan PLN sudah melakukan upaya-upaya maksimal untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kebutuhan BBM dan listrik menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) agar masyarakat bisa melaksanakan kegiatan di libur Nataru dengan tenang dan nyaman.
"Stok BBM untuk Bali 7 hari dan 7 hari ini dianggap cukup karena disini diperlukan 3 hari untuk mendatangkan pasokan baru, jadi itu dianggap cukup dan memang stok BBM di Bali itu dijaga stoknya di angka 6-7 hari termasuk LPG," tutur Dadan.
Menurut Dadan, pengelolaan Pertamina terkait supply dan demand sudah sangat baik dan terus membaik dari tahun ketahun. "Tadi saya perjalanan dari Banyuwangi ke Bali mampir di beberapa SPBU sudah terkelola dengan stok yang baik , tidak terlihat adanya antrian, memang kita ketemu macet tapi dari sisi stok bisa tetap terjaga untuk BBM dan LPG," ujar Dadan.
Selanjutnya ketersediaan pasokan listrik di Bali, diakui Dadan, tidak ada keraguan karena mereka sudah berpengalaman dalam menangani kegiatan besar, seperti Presidensi G20.
"InsyaaAllah untuk yang Bali kita sudah sukses. Sekarang tinggal mungkin melakukan beberapa penyesuaian dari beberapa lokasi yang pasti berbeda," kata dia.
Sementara itu, General Manager Unit Induk Daerah Bali (UP2B) IG Wayan Udayana m menyatakan kondisi kelistrikan di Bali masih aman dan berharap hingga masa siaga libur tahun baru masih tetap aman.
"Kondisi kelistrikan di Bali masih aman mudah-mudahan sampai akhir masa siaga 4 Januari 2023 masih tetap aman. Pengaman sistem kelistrikan di Bali saat ini sama dengan pengamanan saat ajang G20, distribusi, transmisi sampai venue detail," ujar Wayan.
Wayan menuturkan, beban puncak di Bali yang terakhir itu 916 MW tepatnya pada tanggal 19 Desember kemarin, sementara daya mampu PLN Bali itu totalnya 1.404 MW.
"Jadi daya mampu kita itu terdiri dari pembangkit di Bali sebesar 934 MW, transfer dari Jawa sebesar 370 MW dan relokasi PLTG Grati sebesar 100 MW tersebut mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Bali," tutur Wayan.
(DES)