PLN: Akhir Tahun Ini 93,68 Persen Desa Sudah Nikmati Listrik
PT PLN (Persero) menargetkan rasio desa berlistrik (RDB) mencapai 93,68 persen pada akhir 2023. Saat ini desa berlistrik baru mencapai 76.000 desa.
IDXChannel - PT PLN (Persero) menargetkan rasio desa berlistrik (RDB) mencapai 93,68 persen pada akhir 2023. Saat ini desa berlistrik baru mencapai 76.000 desa atau setara 91,1 persen.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan total desa di Indonesia mencapai 83.467 desa. Namun, baru 76.000 desa yang sudah dialiri listrik. Sementara, sekitar 7.420 desa atau setara 8,9 persen yang belum berlistrik.
Sejak tahun lalu, PLN sudah melakukan berbagai akselerasi untuk meningkatkan RDB dan rasio elektirifikasi (RE). Sehingga ditargetkan pada tahun ini RE dan RDB meningkat. RE menjadi 97,82 persen dan RDB mencapai 93,68 persen.
"Dengan arahan serta bimbingan Bapak Erick Thohir selaku Menteri BUMN yang proaktif mengawal PLN dari level strategis hingga teknis di lapangan, bismillahirrahmanirrahim, Insya Allah, kami optimistis seluruh desa di Indonesia bakal terlistriki pada tahun 2024," ungkap Darmawan dalam wawancara dengan MNC Media, ditulis Rabu (17/5/2023).
Adapun pendanaan dari rasio desa berlistrik dan rasio elektirifikasi PLN menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN). Pada 2022, pemerintah menyuntik PMN sebesar Rp 5 triliun kepada PLN.
Sesuai amanat sila ke-5 Pancasila, lanjut Darmawan, seluruh rakyat Indonesia berhak mengakses listrik yang terjangkau. Namun faktanya, masih ada kawasan tertentu yang belum mendapat fasilitas listrik. Misalnya di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T).
"Mereka umumnya tinggal di daerah yang aksesnya sulit terjangkau, terpencil, terisolasi dan bahkan berada di perbatasan antar negara," ucap dia.
Untuk menyediakan listrik di daerah-daerah tersebut, PLN membutuhkan biaya investasi per pelanggan yang sangat tinggi yaitu antara Rp25-45 juta per pelanggan. Sehingga pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan secara komersial menjadi tidak feasible.
Walaupun begitu, Darmawan mengatakan PLN tetap melaksanakan pembangunan kelistrikan mengacu kepada pengamalan sila ke-5 Pancasila.
"Di bawah kepemimpinan Bapak Erick Thohir yang transformatif, negara hadir bagi saudara-saudara kita di daerah terisolir tadi melalui listrik PLN yang terjangkau," tutur Darmawan.
Dia yakin, hadirnya listrik di daerah 3T mampu memberikan multiplier effect. Seperti, meningkatnya serapan tenaga kerja, pembayaran pajak dan peningkatan ekonomi di sektor riil.
"Di pedalaman Sorong Selatan, Papua Barat, ada Kampung Boldon yang sebelumnya 24 tahun tidak punya pasokan listrik. Saudara kita di sana sebelumnya menggunakan genset, harga listrik per kwhnya 20.000. Kini, bisa menikmati listrik murah dari PLN," tutup Darmawan. (RRD)