ECONOMICS

PLN Buka Suara soal Dikabarkan Masuk Superholding BP Danantara

Fiki Ariyanti 12/11/2024 08:47 WIB

Manajemen PT PLN (Persero) angkat bicara soal kabar yang menyebut perseroan masuk dalam tujuh BUMN

PLN Buka Suara soal Dikabarkan Masuk Superholding BP Danantara (foto mnc media)

IDXChannel - Manajemen PT PLN (Persero) angkat bicara soal kabar yang menyebut bahwa perseroan masuk dalam tujuh BUMN yang menjadi bagian dari superholding Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).

Sekretaris Perusahaan PLN, Alois Wisnuhardana mengatakan, perseroan belum memperoleh dan memiliki informasi lebih lanjut atas kabar tersebut. 

"Informasi mengenai pembentukan BP Danantara merupakan kebijakan dan kewenangan dari pemerintah RI, serta sampai dengan saat ini, belum terdapat komunikasi resmi yang ditujukan kepada perseroan terkait pembentukan BP Danantara yang berkaitan dengan perseroan," kata dia dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (12/11/2024).

Alois mengaku, perseroan belum dapat menjelaskan terkait BP Danantara karena hal itu merupakan ranah kewenangan pemerintah. 

"Memerhatikan posisi perseroan bukan sebagai pihak yang memiliki kewenangan atas rencana pembentukan BP Danantara, di mana hal tersebut merupakan kebijakan dan kewenangan Negara RI selaku pemegang saham pengendali. Untuk saat ini, perseroan belum apat menjelaskan mengenai hal-hal tersebut," ujarnya. 

Rencana penggabungan perseroan ke BP Danantara, diakui Alois tidak berdampak pada kinerja operasional dan keuangan PLN. 

"Layanan maupun operasional bisnis perseroan tetap berjalan dengan normal," kata Alois. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, tujuh perseroan negara yang akan dinaungi BP Danantara merupakan perusahaan yang sehat secara keuangan dan bisnis.

Bahkan, pengalihan ini dipandang sebagai apresiasi atas kinerja Kementerian BUMN selaku pemegang saham yang dinilai konsisten dan bisa menyehatkan keuangan perusahaan. 

“Kalau kami di BUMN senang, kenapa? Artinya apa, kinerja kita yang selama ini diapresiasi, di mana tujuh BUMN besar ini dinyatakan sehat,” kata Erick saat konferensi pers, Jakarta Pusat, Kamis malam (7/11/2024).

Berdasarkan dokumen yang diterima, pada tahap awal BP Danantara menaungi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero).

Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Pada tahap awal, dana kelolaan BP Danantara diperkirakan mencapai USD600 miliar atau setara Rp9.520 triliun (mengacu kurs Rp15.880 per USD).

(Fiki Ariyanti)

SHARE