PLN Dorong Masyarakat Gunakan Motor Listrik, Lebih Hemat dan Kurangi Polusi
Selain ramah lingkungan, PLN mengklaim motor listrik lebih hemat dari sisi biaya operasional maupun perawatannya.
IDXChannel - PT PLN (Persero) untuk terus berupaya memperluas ekosistem kendaraan listrik. Salah satunya dengan mendorong masyarakat menggunakan motor listrik.
Saat ini, masyarakat mulai banyak menggunakan motor listrik. Selain ramah lingkungan, motor listrik diklaim lebih hemat dari sisi biaya operasional maupun perawatannya.
Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Tonny Bellamy, menjelaskan saat ini penggunaan kendaraan listrik menjadi pilihan strategis karena masyarakat turut serta dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia. Selain itu, keuntungan yang didapat setelah beralih menggunakan kendaraan listrik adalah dapat menghemat biaya operasional hampir 80 persen.
Tonny menyebut penghematan motor listrik dan motor yang menggunakan BBM cukup jauh. Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kilowatt hour (kWh), hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 kilometer (km) dan 10 km untuk mobil listrik.
Sedangkan, jika menggunakan BBM, maka harus menghabiskan sekitar Rp13 ribu untuk menempuh jarak yang sama. "Selain lebih ramah lingkungan, juga sangat menghemat biaya operasional. Maka dari itu, kendaraan listrik kini jadi pilihan utama keluarga di Indonesia," ucap Tonny dalam keterangan tertulis, Jumat (25/8/2023).
Dirinya juga menjelaskan terkait adanya perdebatan di masyarakat, efektivitas penurunan emisi penggunaan kendaraan listrik di mana sumber listrik yang ada di Indonesia saat ini masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Ada masyarakat yang bilang percuma berpindah ke kendaraan listrik, namun sumber listriknya 60 persen masih dari PLTU, ini perlu diedukasi. Penggunaan kendaraan listrik dengan kondisi hari ini akan mengurangi 50 persen emisi. Apalagi ke depan kita sedang melakukan transisi energi dan ke depan penggunaan energi ramah lingkungan akan terus meningkat," tambah Tonny.
Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,2 kg CO2e.
Tonny juga menegaskan komitmen PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan terus membangun infrastruktur yang memadai di tanah air.
Saat ini PLN sudah mengoperasikan sebanyak lebih dari 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di tanah air.
"PLN juga menyediakan layanan home charging yang memudahkan pengguna melakukan pengisian daya di rumah. Masyarakat tidak perlu risau kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap,” kata Tonny.
Di sisi lain, Ananda Omesh, aktor yang juga menjadi salah satu pengguna motor listrik sejak tahun 2015 mengaku kini lebih nyaman menggunakan motor listrik. Hal ini karena motor listrik minim emisi gas buang dan polusi suara, apalagi kini telah menjadi tren.
"Menurut saya kendaraan listrik itu kendaraan masa depan, jadi kita enggak boleh ketinggalan juga. Percayalah infrastruktur teknologi semuanya akan semakin berkembang, jadi buat semua masyarakat jangan mau ketinggalan. Dengan transisi ini dunia kita jauh lebih baik," tutur Omesh.
Menurutnya, dengan banyaknya infrastruktur yang dihadirkan pemerintah juga semakin membuat pengendara lebih nyaman menggunakan motor listrik.
(FRI)