PLN Mulai Gaspol Lakukan Transisi Energi Bersih

PLN mulai bergerak cepat melakukan transisi energi dari energi fosil ke energi bersih dan terbarukan, mulai dengan memperbanyak SPKLU dan PLTS.

IDXChannel - PT PLN (Persero) mulai bergerak cepat melakukan transisi energi dari energi fosil ke energi bersih dan terbarukan, mulai dengan memperbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Hal tersebut tertuang dalam kerja sama stategis PLN dengan berbagai pihak disepakati dalam forum Energy Transition Working Group 1 (ETWG) di Yogyakarta. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud bahwa PLN terbuka untuk partnership. 

"PLN sangat mengedepankan fairness dalam kerjasama ini," katanya, dikutip Jumat (25/3/2022). 

Darmawan merinci 4 kesepakatan kerjasama strategis tersebut. Pertama adalah MoU Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara, yang terdiri atas Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN. 

Kedua, PLN juga melakukan penandatangan Power Purchase Agreement (PPA) dua proyek yaitu pengembangan PLTS di Bali bersama Medco Power dan juga pengembangan PLTM Kukusan-2 5,4 MW di Lampung dengan Arkora Energi Baru. PLN juga melakukan Financial Close PLTM Sukarame dengan kapasitas 7 MW di Lampung oleh Lampung Hydroenergy. 

Kerja sama strategis ketiga juga dilakukan dalam sektor Renewable Energy Certificate dari PLN ke 6 perusahaan sebesar lebih dari 500 MWh  pertahun dari pembangkit EBT milik PLN. 

Terakhir, PLN juga melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan World Wide Fund (WWF) tentang asistensi teknis dalam meningkatkan kualitas standar lingkungan sosial dan proyek infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. 

Lebih lanjut, melalui kerja sama strategis untuk mengurangi emisi global ini merupakan simbol bahwa pengembangan EBT saat ini menjadi fokus utama PLN. Dalam mengembangkan EBT dan menjalankan agenda transisi energi PLN membuka peluang kerja sama dengan semua pihak. 

"Ke depan pengembangan EBT dan upaya pengurangan emisi menjadi fokus semua pihak dalam mengurangi emisi global. Kerja sama ini sebagai komitmen nyata dari hasil pertemuan ETWG pertama ini," ujar Darmawan. (RAMA)