ECONOMICS

PLN Rampungkan 27 Proyek Strategis di Jawa Bagian Barat

Suparjo Ramalan 06/01/2023 02:30 WIB

PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) berhasil menyelesaikan 27 proyek strategis nasional (PSN).

PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) berhasil menyelesaikan 27 proyek strategis nasional (PSN).

IDXChannel - PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) berhasil menyelesaikan 27 proyek strategis nasional (PSN). Proyek tersebut berupa infrastruktur ketenagalistrikan. 

Proyek ini di antaranya 14 gardu induk dengan total kapasitas 840 Mega Volt Ampere (MVA), 12 jaringan transmisi sepanjang 102,65 kilometer sirkuit (kms), dan 1 pembangkit sebesar 315 MegaWatt (MW) yang akan menguatkan sistem ketenagalistrikan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

General Manager PLN UIP JBB, Octavianus Padudung mengatakan, 27 proyek infrastruktur ketenagalistrikan itu merupakan proyek strategis nasional. Adanya proyek ini akan meningkatkan mutu layanan dan jaringan listrik hingga meminimalisir terjadinya gangguan. 

“Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini merupakan komitmen PLN untuk menyediakan listrik yang andal serta mendukung pemulihan sektor ekonomi dan bisnis yang mulai menggeliat kembali pascapandemi Covid-19,” kata Padudung, Kamis (5/1/2023).

Salah satu contohnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar yang berada di Desa Lontar, Kabupaten Tangerang, Banten. Pembangkit ini dibangun dengan menggunakan teknologi Boiler Supercritical, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan. 

"PLTU Lontar Extension ini sendiri akan menambah kapasitas daya sebesar 315 MW untuk menyuplai kebutuhan kelistrikan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan sekitarnya," katanya.

Padudung menjelaskan dalam pelaksanaan pembangunan PLN UIP JBB menemui sejumlah tantangan seperti lokasi yang sebagian berada di tengah perkotaan padat penduduk. Namun, PLN UIP JBB berhasil dan bekerja dengan ekstra hati-hati demi tidak mengganggu mobilitas masyarakat.

Di sisi lain, terdapat juga proyek yang dikerjakan di wilayah cukup terpencil, sehingga akses material untuk ke lokasi pun menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan sumber daya manusia (SDM) hingga penggunaan teknologi, membuat proyek tersebut berhasil selesai tepat waktu.

(NDA) 

SHARE