PLTS Terapung Cirata Hampir Rampung, Jadi yang Terbesar di Asean
PLTS Terapung Cirata di Purwakarta nantinya akan memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp) dengan nilai investasi Rp1,7 triliun dan terbesar di Asean.
IDXChannel - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan terkait proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata yang dibangun di kawasan Purwakarta, Jawa Barat, nantinya akan memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp) dengan nilai investasi Rp1,7 triliun dan terbesar di Asean.
"Saya ingin memastikan kesiapan PLTS terapung Cirata untuk dapat dioperasikan," ungkap Darmawan saat meninjau kondisi PLTS secara langsung sebelum diresmikan, pada Kamis (8/9/2023)
Dilanjutkan Darmawan, saat ini pihaknya sedang melakukan berbagai uji coba dan memastikan listrik dari PLTS ini bisa terdistribusi dengan baik. "Kami optimis akhir Oktober 2023, sekaligus memperingati Hari Listrik Nasional, PLTS ini bisa diresmikan," imbuhnya.
Darmawan juga menerangkan bahwa PLTS terapung Cirata merupakan hasil kolaborasi antara subholding PLN Nusantara Power dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar.
Berkat kerja sama ini, proyek pembangunan PLTS mampu menyerap lebih dari 1.400 tenaga kerja lokal. Ia juga berkata sempat bertemu dengan beberapa personel, lulusan universitas terbaik negeri ini.
"Saya tanya setahun yang lalu apakah mereka paham bagaimana membangun dan mengoperasikan PLTS terapung ini? They nothing know about this."
PLTS terapung Cirata ini sendiri nantinya mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun dan mampu melistriki setara lebih dari 50 ribu rumah, serta akan menekan emisi karbon lebih dari 200 ribu ton per tahun.
Dengan nilai investasi mencapai Rp1,7 triliun, proyek ini mampu menghasilkan pengembalian investasi yang menarik, meningkatkan kepercayaan investor serta sekaligus menjawab tantangan energi bersih.
"Ini juga menjadi bukti bahwa PLN mampu menghadirkan skema kerja sama investasi yang menarik. Sehingga berhasil mendorong minat investor untuk mengembangkan proyek energi terbarukan di wilayah lain," tutup Darmawan.
(FHM)