PMI Manufaktur RI Jeblok tapi Pertumbuhan Ekonomi Stabil, Apindo: Ini Anomali
Apindo menilai penurunan PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 di tengah stabilnya pertumbuhan ekonomi di angka 5,1 persen sebagai hal yang anomali.
IDXChannel - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai penurunan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 di tengah stabilnya pertumbuhan ekonomi di angka 5,1 persen sebagai hal yang anomali. Hal ini seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Pertumbuhan sektor manufaktur kita berkurang cukup drastis dalam 10 tahun terakhir di era kepemimpinan saat ini. Kenapa itu bisa terjadi? Sementara pertumbuhan ekonomi relatif stagnan padahal manufaktur kita menurun. Itu menjadi anomali," kata Dewan Pakar Apindo Danang Girindrawardhana dalam tayangan Market Review IDXChannel, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Danang menduga relatif stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lain dan tidak bukan karena ditopang oleh produk-produk impor yang membanjiri pasar Tanah Air. Dia pun meminta agar pemerintah bisa membaca situasi tersebut, sehingga manufaktur dalam negeri tidak mati.
"Sektor pergudangan tumbuh baik, sektor logistik tumbuh baik, tetapi PMI turun. Kami kira mereka tidak menjual produk dalam negeri tapi dari negara lain yang diimpor ke Indonesia. Ini anomali yang sangat berbahaya, ini menjadi sinyal yang berbahaya, pemerintah harus tahu ini," kata Danang.
Lebih lanjut Danang mengatakan, saat ini sudah banyak pengusaha yang melakukan strategi banting harga untuk bisa tetap bertahan, terlebih di tengah kondisi banyak kelas menengah yang kesulitan ekonomi. Menurutnya ini menjadi sebuah alarm bahaya.
"Ini berbahaya karena kalau perusahaan sampai menurunkan harga itu enggak bagus juga. Ini ada upaya mengosongkan gudang-gudang. Rentetan berikutnya negara juga memiliki penerimaan yang menurun. Ini salah satu mata rantai yang harus kita pikirkan bahwa situasi ini jangan dianggap remeh," kata dia.
(Dhera Arizona)