Pos Indonesia Targetkan Laba Rp1 Triliun sebelum Melantai di Bursa
Pada 2020 perseroan mencetak laba bersih Rp325 miliar, tahun 2021 naik menjadi Rp590 miliar dan penutupan 2022 posisi laba Rp635 miliar.
IDXChannel - Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT. Pos Indonesia (Persero) Endy PR Abdurrahman mengatakan, pada 2020 perseroan mencetak laba bersih Rp325 miliar, tahun 2021 naik menjadi Rp590 miliar dan penutupan 2022 posisi laba Rp635 miliar.
"Target growth kami Rp1 triliun sebelum IPO (2025), 2023 target kami menutup tahun 2023 itu Rp745 miliar," ungkap Endy dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Rabu (4/1/2023).
Untuk menyambut ketidakpastian tahun ini, Pos Indonesia menerbitkan obligasi karena dengan suku bunga yang sudah naik, perseroan berharap menjaga potensi manajemen risiko disana.
"Tapi dengan PPKM yang sudah terbuka juga, kami melihat lifestyle untuk online itu tetap sudah bagian dari kehidupan masyarakat, dan bagaimanapun juga kami tetap optimis ekonomi tetap bertumbuh," jelas Endy.
Adapun laba Pos Indonesia didukung oleh anak-anak perusahaanya, mulai dari PosPay yang merupakan financial services dan PosAja!. Pertumbuhan bisnis Pos Indonesia saat ini disokong anak perusahaannya di bagian logistik.
Pertumbuhan laba juga membawa Pos Indonesia mendapatkan sebuah Penghargaan bertajuk Company Entrepreneurial Marketing Awards (CEMA) pada Desember 2022 lalu.
Penghargaan diterima Pos Indonesia atas keberhasilan mencatat pertumbuhan laba hampir 50% pada kuartal II tahun 2022 atau jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa inisiatif Pos Indonesia termasuk transformasi digital dalam bentuk Pospay, Pospay Syariah, dan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti dengan PT Inka Multi Solusi Service (IMSS) dalam mempercepat proses pengiriman barang ke luar negeri untuk mendukung logistik kepentingan terkait G20 di Bali.
(SLF)