ECONOMICS

PPKM Darurat, Mobilitas Masyarakat Turun hingga 86 Persen

Anggie Ariesta 21/07/2021 18:11 WIB

Mobilitas masyarakat menurun antara 30 sampai 86 persen selama pelaksanaan Pengendalian transportasi di masa PPKM Darurat.

Mobilitas masyarakat menurun antara 30 sampai 86 persen selama pelaksanaan Pengendalian transportasi di masa PPKM Darurat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Mobilitas masyarakat menurun antara 30 sampai 86 persen selama pelaksanaan Pengendalian transportasi di masa PPKM Darurat (12-20 Juli 2021) maupun pengendalian transportasi di masa libur jelang Idul Adha (19-25 Juli 2021).

“Jika dibandingkan mobilitas masyarakat sebelum adanya SE Satgas 14 dan 15, terjadi penurunan yang cukup signifikan di semua moda transportasi baik di darat untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum, laut, udara, dan kereta api,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta, (21/7/2021).

Tercatat, untuk transportasi udara, jumlah pergerakan penumpang harian di wilayah Jawa dan Bali penurunannya mencapai 80,8 persen, dari rata-rata sekitar 61 ribu penumpang per hari menjadi sekitar 11 ribu penumpang per hari. 

Sementara untuk pergerakan penumpang di wilayah luar Jawa dan Bali penurunannya mencapai 74,5 persen, dari rata-rata sekitar 63 ribu penumpang menjadi sekitar 16 ribu penumpang. Secara keseluruhan dari 51 Bandara yang dipantau tercatat penurunannya mencapai 77,6 persen, dari rata-rata sekitar 124 ribu penumpang per hari menjadi sekitar 27 ribu penumpang per hari.

Untuk moda transportasi kereta api, jumlah pergerakan penumpang harian KA Antarkota penurunannya mencapai 77 persen (dari sekitar 27 ribu pnp menjadi sekitar 6 ribu pnp). Sementara untuk pergerakan penumpang harian KA Perkotaan (non KRL Jabodetabek) penurunannya mencapai 86 persen (dari sekitar 42 ribu pnp menjadi 5 ribu pnp). Sementara, untuk pergerakan penumpang harian KRL Jabodetabek penurunannya mencapai 56 persen (dari sekitar 330 ribu pnp menjadi 145 ribu pnp). Sedangkan, untuk pergerakan penumpang harian KRL Yogya – Solo penurunannya mencapai 56 persen (dari sekitar 2500 pnp menjadi sekitar 1.100 pnp).

Untuk moda transportasi darat, pergerakan penumpang Bus harian yang berangkat di 31 Terminal Tipe A penurunannya mencapai 42,36 persen. Angka itu didapat dari sekitar 43 ribu penumpang menjadi sekitar 25 ribu penumpang. Sementara untuk angkutan penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni penurunannya mencapai 42 persen, dari sekitar 46 ribu penumpang menjadi sekitar 27 ribu penumpang. Di lintas Ketapang-Gilimanuk penurunannya mencapai 52 persen, dari sekitar 20 ribu penumpang menjadi sekitar 9 ribu penumpang.

Sedangkan untuk kendaraan pribadi, dari pantauan lalu lintas kendaraan di empat  ruas jalan tol yaitu, Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi, tercatat volume lalu lintas yang ke arah luar Jabodetabek penurunannya mencapai 30 persen. Angka itu didapat dari sekitar 119 ribu kendaraan menjadi sekitar 84 ribu kendaraan. 

Sementara yang masuk ke arah Jabodetabek penurunannya mencapai 33 persen, Angka itu didapat dari sekitar 123 ribu kendaraan menjadi sekitar 83 ribu kendaraan.

Untuk transportasi laut, jumlah pergerakan penumpang kapal di wilayah Jawa dan Bali mengalami penurunan 30,3 persen. Angka itu didapat dari rata-rata per hari 1.935 penumpang menjadi rata-rata per hari 1.348 penumpang. (TIA)

SHARE