PPKM Dicabut Jelang Imlek, Perajin Lampion di Malang Girang Kebanjiran Pesanan
Para perajin lampion di Malang, Jawa Timur mengaku senang pasalnya perayaan Imlek tahun ini kebanjiran pesanan.
IDXChannel - Para perajin lampion di Malang, Jawa Timur mengaku senang pasalnya perayaan Imlek tahun ini kebanjiran pesanan, apalagi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut.
Perajin lampion di Kampung Lampion Jalan Ir. H. Juanda Gang 5 Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang memang mulai kebanjiran pesanan semenanjak pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Presiden Joko Widodo ditambah jelang perayaan Imlek.
Perajin lampion Malang Ahmad Syamsuddin mengatakan, pencabutan PPKM membuat pesanan lampionnya naik 30 - 40 persen di perayaan Imlek tahun 2023 ini. Bahkan saat ini pesanan datang dari beragam daerah mulai dari Malang raya hingga Jakarta, Yogyakarta, hingga luar negeri, sejak November 2022 atau dua bulan sebelum Imlek di tahun 2023 ini
"Alhamdulillah tahun ini sudah mulai membaik, ada kenaikan pesanan. Ini berbeda dengan kondisi dua tahun lalu pada saat ada PPKM. Kalau sekarang kenaikan sekitar 30-40 persen," ungkap Syamsuddin, ditemui MPI pada Rabu (11/1/2023).
Menurutnya, kendati ada tren peningkatan pemesanan saat ini, namun angkanya tak sesignifikan ketika sebelum Covid-19 melanda Indonesia. Sebelum Covid-19 misalnya ia bisa mengerjakan puluhan ribu pesanan lampion, tetapi kini ia hanya dapat mengerjakan 5.000 - 6.000 unit lampion.
Masing-masing lampion dikerjakan dalam waktu bervariasi, mulai seminggu hingga paling sulit lampion berjenis karakter yang memakan waktu lama, dengan mengerahkan setidaknya 17 pekerja dari para warga sekitar Kampung Lampion Jodipan.
"Pengerjaannya beragam, tapi yang karakter itu satu minggu, untuk yang karakter itu pesanan dari Jakarta, untuk di pusat perbelanjaan. Untuk karakter itu pengerjaannya satu minggu. Untuk karakter perlu waktu lama," ucapnya.
Harga satuan varian lampion pun bervariasi mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 5 juta tergantung diameter ukuran dan kerumitan pengerjaan lampion. Khusus untuk Imlek tahun ini karena memasuki shio kelinci maka bentuk kelinci menjadi yang banyak dipesan dengan warna yang mendominasi merah dan putih.
"Harga satuan mulai Rp 25.000 sampai Rp5 juta, tapi menyesuaikan ukurannya. Harga Rp 60 ribu per unit diameter 50 sentimeter, untuk diameter 30 sentimeter, harga Rp 40 ribu. Harga dari diameter terkecil itu naik Rp10 ribu. Paling kecil ukuran 20 sentimeter, hingga 2-3 meter. Tahun ini banyak pesanan mulai ukuran 20-50 sentimeter, untuk permintaan lokal," jelasnya.
Sementara untuk harga pemesanan ke luar negeri, pria berusia 34 tahun mengaku ada perbedaan. Pemesanan lampion ke Italia misalnya, ia membanderol satu unitnya seharga Rp 90.000 dengan pemesanan minimal 2.000 sampai 3.500 unit.
"Yang ke Italia itu harga satuannya Rp 90 ribu, minimal pesanan minimal 2.000 sampai 3.500 unit. Untuk pesanan sekarang kurang lebih 6.000 unit," tuturnya.
Ia berharap seiring dicabutnya PPKM sejak akhir Desember 2022 lalu, bisa meningkatkan pesanan lampion ke jumlah yang normal seperti saat sebelum pandemi Covid-19. "Dengan dicabutnya PPKM ini kami bisa mendapatkan pesanan lagi supaya normal seperti dulu," tutupnya. (RRD)