ECONOMICS

PPKM Dilonggarkan, APPBI Sebut Pengunjung Mal Meningkat hingga 20 Persen

Advenia Elisabeth/MPI 29/08/2021 14:20 WIB

Diharapkan penanganan Covid-19 bisa semakin menunjukkan hasil yang baik sehingga pelonggaran dapat terus meningkat dari waktu ke waktu.

PPKM Dilonggarkan, APPBI Sebut Pengunjung Mal Meningkat hingga 20 Persen (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkapkan semenjak pelonggaran kebijakan yang diberikan oleh pemerintah kepada pusat perbelanjaan/mal, tingkat kunjungan meningkat secara bertahap. 

Namun, dibalik kunjungan yang meningkat, pergerakan pengunjung masih cenderung lambat. “Kunjungan mengalami peningkatan walaupun cenderung masih lambat. Berdasarkan pengalaman selama masa pandemi ini, hanya untuk menaikkan tingkat kunjungan yang hanya 10% - 20% saja diperlukan waktu tidak kurang dari tiga bulan,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, Minggu (29/8/2021). 

Seperti yang diketahui, pemerintah sebelumnya mengumumkan bahwa pusat perbelanjaan atau mal diperbolehkan buka sampai dengan pukul 20.00 dengan maksimal 50 persen kapasitas dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat yang diatur lebih lanjut oleh pemerintah daerah. 

Dirinya pun berharap penanganan Covid-19 bisa semakin menunjukkan hasil yang baik sehingga pelonggaran dapat terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Sementara itu, dengan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi pandemi, Alphonzus optimis bahwa pada tahun 2022 kondisi usaha akan jauh lebih baik daripada tahun 2020 dan 2021. 

“Pusat perbelanjaan optimis tahun depan akan jauh lebih baik dikarenakan pada tahun depan tingkat vaksinasi di Indonesia sudah akan melebihi 50% dari populasi,” katanya. 

Belum lama ini pemerintah juga menyatakan bahwa tahun depan pandemi Indonesia diperkirakan akan menjadi endemi. Menanggapi hal itu, Alphonzus mengatakan kinerja pusat perbelanjaan akan sangat tergantung dari seberapa tinggi tingkat vaksinasi untuk masyarakat umum. 

Jika mayoritas masyarakat umum belum divaksinasi maka akan sulit mengharapkan pemulihan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan. 

“Diperkirakan tahun depan sektor usaha wisata dan belanja akan mendapat perhatian dari masyarakat setelah hampir dua tahun jenuh dengan kehidupan diam di rumah,” tambah dia. 

Yang menjadi permasalahan saat ini, adalah bagaimana pusat perbelanjaan dapat bertahan sampai dengan tahun depan yaitu sampai dengan pada saat dimulainya gerak pemulihan. 

“Pusat Perbelanjaan telah meminta berbagai relaksasi, stimulus dan subsidi agar bisa bertahan sampai dengan kondisi perekonomian mulai berangsur pulih menuju normal,” ucapnya.

(SANDY)

SHARE