PPKM Dinilai Mampu Dorong Akselerasi Reformasi Kesehatan di Tanah Air
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakatat (PPKM) dianggap mampu mendorong akselerasi reformasi kesehatan tanah air.Â
IDXChannel - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakatat (PPKM) dianggap mampu mendorong akselerasi reformasi kesehatan tanah air.
Ini dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sekaligus koordinator PPKM Jawa-Bali yang menyebut bahwa PPKM dapat menurunkan kasus Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luhut pada saat diskusi bersama Menkes, Menhub, Purnawirawan TNI dan Polri terkait penanganan Pandemi Covid-19 di Jawa Bali pada Minggu (29/08/2021) malam.
"PPKM yang telah diberlakukan itu tujuannya untuk menurunkan laju penambahan kasus dan memberikan kesempatan untuk pelayanan kesehatan agar bisa ditingkatkan dan diakselerasi," kata Menko Luhut melalui keterangan yang diterima Senin (30/8/2021).
Luhut memaparkan, penanganan pandemi Covid-19 mendorong akselerasi reformasi sistem kesehatan di Indonesia dan pihaknya akan terus meningkatkan target capaian vaksinasi Covid-19 lebih dari 2 juta per hari.
“Penambahan tenaga kesehatan juga dilakukan dengan memobilisasi mahasiswa kedokteran dan perawat tingkat akhir. Selain itu, peningkatan kapasitas tempat tidur di rumah sakit, pemenuhan kebutuhan obat-obatan, dan alat kesehatan juga menjadi hal utama yang diperhatikan saat ini,” paparnya.
Pemerintah saat ini juga tengah mendukung penanganan dengan meningkatkan kapasitas testing dan tracing. 3T diketahui telah ditingkatkan melalui monitoring yang memanfaatkan sistem informasi dan komunikasi.
“Target kita saat ini adalah pengendalian pandemi Covid-19. Kita harus mengurangi angka reproduksi atau penularan yang terjadi di masyarakat, dan pemerintah akan terus mengurangi pergerakan penduduk, serta meningkatkan vaksinasi Covid-19 untuk membentuk imunitas,” ungkapnya.
Luhut juga mengimbau untuk selalu mematuhi protokol kesehatan seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, dan treatment). (NDA)