ECONOMICS

Prabowo Sebut RI Surplus Beras Berkat Jasa Jokowi

Riyan Rizki Roshali 05/05/2025 20:38 WIB

Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto memberikan pujian kepada Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto memberikan pujian kepada Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi). (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto memberikan pujian kepada Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Pujian tersebut terkait surplus produksi beras hingga inflasi yang rendah saat ini.

Prabowo menyebut surplus beras yang terjadi saat ini tidak lepas dari jasa pendahulunya tersebut. Saat ini, surplus beras secara nasional sekitar 3 juta ton.

"Surplus produksi (beras) ini tidak sedikit ada jasa Jokowi jadi Presiden," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Selain itu, Prabowo mengungkapkan dirinyalah yang mengusulkan Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian di sisa-sisa akhir pemerintahan Jokowi. Saat itu, posisi menteri tersebut kosong lantaran Syahrul Yasin Limpo terjerat korupsi.

Dia memuji Jokowi yang menerima saran darinya yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Apalagi, Amran sebelumnya juga pernah menjadi Menteri Jokowi pada periode pertama (2014-2019).

"Beliau (Jokowi) masih Presiden kebetulan, Menteri Pertanian lowong dan kosong, saya ketemu Saudara Amran, saya lihat masuk akal, pernah jadi Mentan dan swasembada pangan. Saya datang ke Pak Jokowi, 'Bapak Presiden karena Kementerian Pertanian kosong, saya usulkan pak Amran gantinya.' Lalu diterima dan saya teruskan sekarang," kata Prabowo.

Mantan Pangkostrad itu juga mengungkapkan, banyak peran Jokowi dalam perjalanan awal pemerintahannya. Menurut Prabowo, Jokowi memiliki segudang pengalaman menjadi pemimpin mulai dari walikota hingga presiden, termasuk cara menangani inflasi.

“Saya katakan jujur, bukan karena Mas Gibran ada di sebelah saya. Ini salah satu hasil dari manajemen Pak Jokowi. Mungkin beliau punya pengalaman saat jadi wali kota, dia jadi mengerti dan manage (mengendalikan) inflasi. Ini nggak ada di buku, nggak diajarkan di Harvard atau MIT,” ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE