ECONOMICS

Prabowo Soal Negosiasi Tarif dengan Trump: yang Penting Harus Lindungi Pekerja Kita

Nia Deviyana 16/07/2025 19:38 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan hasil komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Prabowo Soal Negosiasi Tarif dengan Trump: yang Penting Harus Lindungi Pekerja Kita. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan hasil komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait dengan penurunan tarif barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat (AS). 

Kepala Negara menegaskan seluruh keputusan yang diambil telah diperhitungkan dengan matang. Prabowo menekankan perlindungan terhadap pekerja Indonesia adalah prioritas utama dalam setiap kebijakan ekonomi.

"Semua sudah kita hitung. Semua kita berunding. Kita juga memikirkan. Yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting saya harus lindungi pekerja-pekerja kita," ujarnya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Adapun AS membebankan tarif impor untuk Indonesia sebesar 19 persen, atau turun dari sebelumnya 32 persen.
Prabowo menekankan akan tetap memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam setiap proses negosiasi. Dia menyebut Presiden Trump sebagai negosiator tangguh, namun dirinya berkomitmen terus berunding hingga tercapai titik temu.

"Saya tetap nego. Saya katakan beliau ini seorang negosiator yang cukup keras juga," kata Prabowo.

Prabowo menegaskan dialog dan negosiasi perdagangan akan terus berjalan. 

"Ya, kita terus akan namanya hubungan dagang terus-menerus kita negosiasi,” kata dia.

>

Pada kesempatan yang sama, Prabowo menyampaikan potensi pembelian pesawat Boeing dari AS. Pemerintah menyepakati hal tersebut untuk memperkuat maskapai nasional Garuda Indonesia. 

Prabowo menilai penguatan Garuda sebagai langkah strategis dan simbol kebanggaan nasional.

"Ya, memang kita kan perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggaan kita. Garuda adalah flight carrier nasional. Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi Garuda harus menjadi lambang Indonesia," kata Prabowo.
 
Selain sektor penerbangan, Prabowo juga menyoroti berbagai kebutuhan impor Indonesia dari AS seperti BBM, gas, gandum, dan kedelai. Hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang tetap terbuka untuk kerja sama dagang yang adil.

"Jadi akhirnya terjadi pertemuan dua kepentingan. Kita juga butuh sebagai contoh, kita masih impor BBM, kita masih impor gas, kita masih perlu impor gandum, kita masih perlu impor kedelai dan sebagainya. jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan," kata Prabowo.

(NIA DEVIYANA)

SHARE