Presiden Putin Umumkan Aneksasi Empat Wilayah, Perang Rusia-Ukraina Masuki Babak Baru
Aneksasi sendiri merupakan bentuk penyerobotan, penggabungan atau pencaplokan wilayah suatu negara secara paksa oleh negara lain.
IDXChannel - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan kebijakannya untuk menganeksasi empat wilayah di Ukraina untuk masuk ke dalam area kekuasaannya.
Langkah ini dinilai bakal semakin memanaskan tensi peperangan antar kedua negara, yang telah berlangsung selama tujuh bulan terakhir. Aneksasi ini, oleh Putin, dilakukan untuk wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson.
Aneksasi sendiri merupakan bentuk penyerobotan, penggabungan atau pencaplokan wilayah suatu negara secara paksa oleh negara lain, melalui pendekatan kekerasan, atau intimidasi militer (perang).
Rusia sendiri melakukan aneksasi tersebut melalui sebuah jajak pendapat yang diklaim Putin telah dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di empat wilayah tersebut. Dalam referendum tersebut dihasilkan putusan, yang masih berdasarkan klaim sepihak Rusia, menunjukkan bahwa 99 persen masyarakat di sana setuju untuk bergabung dengan Negara Beruang Merah.
Atas hasil referendum tersebut, Putin rencananya bakal segera memimpin upacara penandatanganan perjanjian masuknya wilayah baru ke dalam Federasi Rusia, yang oleh pihak Ukraina diklaim sebagai 'pertunjukan aneh Kremlin'.
Pemerintah Ukraina dan juag Negara-Negara Barat menggambarkan pemungutan suara itu sebagai palsu, tidak sah dan dilakukan di bawah todongan senjata. Sementara pihak Moskow kukuh menyatakan bahwa seluruh masyarakat memilih dengan bebas untuk kembali ke tanah air bersejarah mereka.
"Referendum palsu Kremlin adalah upaya sia-sia untuk menutupi upaya lebih lanjut dalam perampasan tanah di Ukraina," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (30/9/2022).
Upacara delapan tahun setelah Rusia merebut Krimea dari Ukraina setelah invasi dan pemungutan suara serupa akan berlangsung pada pukul 3 sore, di Aula St George di Istana Grand Kremlin.
Namun terlepas dari pengaturan kemenangan, pengambilan wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson datang pada saat yang berbahaya bagi Putin.
Setelah berbulan-bulan perang gesekan, Ukraina mengambil inisiatif bulan ini dengan mengarahkan pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv. Putin pekan lalu mendeklarasikan mobilisasi warga yang tidak populer, mengakibatkan ribuan pria dengan usia aktif dalam pertempuran meninggalkan Rusia.
Meskipun menguasai sebagian besar wilayah Luhansk dan Kherson, Rusia hanya menguasai sekitar 60 persen Donetsk dan 70 persen Zaporizhzhia. Kedua wilayah ini, menjadi tempat pertempuran sengit yang berkecamuk di dekat pembangkit nuklir terbesar di Eropa.
Aneksasi yang tergesa-gesa berarti garis depan sekarang akan melintasi wilayah yang dinyatakan Rusia sebagai miliknya, dan yang menurut Putin siap dipertahankan dengan senjata nuklir jika perlu. Amerika Serikat mengatakan telah memperingatkan Rusia tentang konsekuensi bencana jika memang menggunakan senjata nuklir. (TSA)
Penulis: Nur Pahdilah