ECONOMICS

Produk Kripik Kentang Median Tembus Pasar AS, Nilai Ekspor Capai Rp2,8 Miliar

Rina Anggraeni 04/11/2021 19:41 WIB

Hasil makanan olahan kentang ternyata mendapatkan pasar di Amerika Serikat dan China. Alhasil, Indonesia pun mendapatkan hasil ekspor Rp2,8 miliar.

Produk Kripik Kentang Median Tembus Pasar AS, Nilai Ekspor Capai Rp2,8 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Hasil makanan olahan kentang ternyata mendapatkan pasar di Amerika Serikat dan China. Alhasil, Indonesia pun mendapatkan hasil ekspor komoditas tersebut sebesar Rp2,8 miliar.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meluncurkan tiga varietas unggul baru kentang industri yaitu Medians, Golden Agrihorti dan Ventury Agrihorti. Hasil olahan dari salah satu kentang yang diluncurkan yaitu Medians, telah berhasil menembus pasar internasional.

Kentang Medians yang diolah menjadi keripik kentang oleh mitra Balitbangtan, dilepas secara resmi oleh Mentan untuk diekspor ke Amerika dan China, dengan nilai Rp2,8 miliar.

“Hari ini kita melakukan ekspor kentang ke China dan Amerika, kentang yang sudah diindustrikan, dan itu untuk pertama kali,” tutur Mentan di Jakarta, Kamis (4/11/2021).

Kementerian Pertanian juga siap mendukung eksportir untuk bisa meningkatkan nilai ekspor produk pertanian Mentan berharap nilai ekspor produk kentang dalam negeri ini tahun depat dapat meningkat menjadi Rp100 miliar.

“Kita akan intensifkan ekspor ini sesuai arahan presiden. Hari ini kita menjajaki itu, dan ternyata eksportirnya juga siap. Total Rp2 miliar lebih, bahkan hampir Rp3 miliar. Kita berharap tahun depan bisa naik jadi Rp50 sampai Rp100 miliar,” tegas Mentan.

Balitbangtan menegaskan siap untuk mendukung program dari Menteri Pertanian ini. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry, menjelaskan sampai saat ini sudah dihasilkan 11 varietas kentang industry, dimana masing-masing memiliki keunggulan. 

Olahan kentang yang diekspor juga hasil dari salah satu varietas unggul yang dirakit di Balai Penelitian Tanaman Sayuran ini. “Varietas kentang olahan yang dihasilkan Balitbangtan sudah mulai dikenal oleh industri kentang olahan, namun pengembangan dalam skala luas sangat diperlukan.” tandasnya. (TYO)

SHARE