Produk Semen Hijau Diklaim Dorong Industri Konstruksi Jadi Lebih Berkelanjutan
pemerintah perlu berkomitmen penuh dan mendukung seluruh pihak bisa melahirkan inovasi-inovasi seperti halnya yang telah dilakukan SIG.
IDXChannel - Pemerintah mendorong semua pihak untuk dapat berinovasi guna mewujudkan prinsip-prinsip keberlanjutan di setiap aspek operasional sektor industri yang digeluti.
Hal tersebut, khususnya dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menjadi kota berkelanjutan pertama di Indonesia.
Langkah inovatif PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, dengan menghadirkan produk semen hijau dan turunannya, dinilai menjadi salah satu contoh terobosan penting menuju industri konstruksi berkelanjutan.
"Kita punya BUMN yang bergerak dalam industri bahan bangunan dan memiliki semen hijau atau semen ramah lingkungan seperti apa yang telah dilakukan oleh SIG. Ini langkah cerdas yang akan mengubah industri konstruksi dan Indonesia," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan resminya, pekan lalu.
Menurut Luhut, pemerintah perlu berkomitmen penuh dan mendukung seluruh pihak bisa melahirkan inovasi-inovasi seperti halnya yang telah dilakukan SIG.
Karena itu, Luhut mengaku sangat mendukung penggunaan semen hijau di proyek-proyek pemerintah, seperti di IKN, agar menjadi contoh bagi daerah-daerah lain, untuk juga mulai membangun secara berkelanjutan dan mempercepat target nol emisi Indonesia.
Demi mendorong ekonomi berkelanjutan, Luhut menjelaskan, pemerintah memang fokus membangun IKN sebagai kota berkelanjutan pertama di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan upaya merealisasikan target ekonomi Indonesia tahun 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan kawasan Timur Indonesia, menekankan keberlanjutan pembangunan sebagai prinsip mewujudkan kota hemat energi, pemanfaatan energi terbarukan, dan rendah emisi karbon.
"Sebagai BUMN, SIG telah menyediakan produk bahan bangunan yang lebih rendah karbon dan berbagai solusi berkelanjutan, yang dihasilkan dari inovasi dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan. Komitmen (SIG) ini perlu diapresiasi dan dijadikan contoh bagi yang lain," ujar Luhut.
Luhut menyatakan bahwa peran mewujudkan pembangunan berkelanjutan harus dilakukan semua kalangan, termasuk pelaku industri.
Termasuk dalam proyek pembangunan di IKN, di mana untuk mendukung rancang kota berkelanjutan, dibutuhkan banyak aspek yang harus dipertimbangkan, termasuk pemilihan material yang mendukung desain kota berkelanjutan.
Langkah SIG dalam inisiatif dekarbonisasi, dikatakan Luhut, merupakan langkah konkret yang tak hanya mendukung pencapaian target Net Zero Emission yang dicanangkan pemerintah, namun juga wujud nyata kepemimpinan Perseroan sebagai industri strategis pendukung pembangunan negara.
Luhut sendiri telah meresmikan fasilitas pengelolaan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif (refuse-derived fuel/RDF) yang pertama di Indonesia di Cilacap, Jawa Tengah pada 2020 lalu.
Dari fasilitas tersebut yang dioperasikan SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Pemerintah Kabupaten Cilacap mampu mengatasi permasalahan sampah daerah dan SIG memperoleh bahan bakar alternatif yang lebih rendah karbon untuk substitusi batu bara.
(taufan sukma)