ECONOMICS

Produksi Minyak Terus Merosot, Begini Strategi Menteri ESDM

Oktiani Endarwati 12/01/2022 18:13 WIB

Produksi minyak atau lifting minyak bumi sepanjang 2021 hanya mencapai 660.000 barel per hari (Bph). Hal ini masih jauh dari target yang ditetapkan.

Produksi Minyak Terus Merosot, Begini Strategi Menteri ESDM (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Produksi minyak atau lifting minyak bumi sepanjang 2021 hanya mencapai 660.000 barel per hari (Bph). Hal ini masih jauh dari target atau bahkan memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.

"Kita sudah menyusun peta jalan (road map) menuju ke sana. Beberapa strategi tengah dijalankan," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers, Rabu (12/1/2022).

Adapun beberapa strategi yang dimaksud adalah optimalisasi produksi lapangan eksisting, transformasi resources to production, mempercepat teknologi untuk chemical Enhanced Oil Recovery (EOR), dan eksplorasi secara masif untuk penemuan besar.

"Ini harus didukung kebijakan baru terkait dengan fiskal migas agar menjadi menarik buat investor migas," jelas Arifin.

Arifin menjelaskan, saat ini pemerintah telah mengimplementasikan fleksibilitas kontrak migas baik berupa skema gross split maupun cost recovery guna meningkatkan nilai investasi di hulu migas.

Di samping itu, Kementerian ESDM juga melakukan perbaikan Term & Conditions (T&C) kontrak lelang blok migas baru melalui bonus tandatangan bidable, split kontraktor hingga 50 persen, DMO price 100 persen, tidak ada ceiling cost, kredit investasi, hingga percepatan depresiasi.

"Pada 2021, sudah terdapat dua blok lelang yang ditetapkan sebagai pemenang (EMP & Husky)," jelasnya.

Adapun khusus blok eksisting, melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 199 tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Insentif Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sudah dilakukan perbaikan T&C serta meningkatkan IRR yang masih di bawah perencanaan (POD) atau setidaknya pada kisaran 15 persen.

Selanjutnya dilakukan juga perbaikan pengelolaan dan akses data hulu migas dan penyederhanaan perizinan (online). "Banyak keluhan terkait waktu, sekarang ini kita pangkas waktunya supaya lebih cepat," tegas Arifin.

Terkait insentif fiskal hulu migas, Kementerian ESDM sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam dua bulan terakhir untuk melakukan perbaikan ketentuan pajak tidak langsung, penyesuaian tarif PPh, dan penerapan imbalan DMO sampai 100 persen. (RAMA)

SHARE