Produktivitas Panen Tebu Naik 9,4 Persen Berkat Inovasi di Sektor Pertanian
ejumlah inovasi membuat panen petani tebu di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) meningkat. Peningkatan tercatat di angka 9,4 persen.
IDXChannel - Sejumlah inovasi membuat panen petani tebu di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) meningkat. Peningkatan tercatat di angka 9,4 persen.
Inovasi penggunaan alat hingga teknologi ini merupakan kolaborasi dan penelitian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di antaranya PT Pupuk Indonesia, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, bila program Makmur ini menjadi komitmen negara melalui BUMN hadir membantu petani, mulai dari penyediaan pupuk hingga pendanaan.
Di mana pada aspek pendanaan juga menggandeng perbankan seperti BNI, BTN, dan Bank Jatim, dengan penggerak di depannya dari PT RNI atau ID Food.
"Sehingga petani itu fokus kepada budidaya untuk pendanaan dibantu oleh mitra dalam bentuk pendanaan yang bagus skemanya, kemudian ada asuransi seluruh stakeholder ini membantu petani untuk bisa meningkatkan produktivitas," kata Dwi Satriyo saat Panen dan Tanam Tebu Program Makmur di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, pada Jumat (29/9/2023).
Panji menambahkan, hasil kolaborasi antar BUMN ini membuat panen tebu meningkat dari sebelumnya 1.009 kwintal atau 109 ton menjadi 1.120 kwintal atau 120 ton per hektar di tahun 2023.
Peningkatan hasil perkebunan tebu ini menjadi kabar baik bagi swasembada gula nasional, yang program sinergi antar BUMN ini terus dilanjutkan.
"Ada peningkatan produktivitas dari semula 1.009 kwintal menjadi 1.120 kwintal ini ada peningkatan 9 persen. Dan tentunya ini harapan kita semua terus meningkat. Ini tahun ketiga berkelanjutan terus, untuk bisa mensupport dan mendukung program swasembada gula konsumsi nasional," kata dia.
Artinya dapat dikatakan ada kenaikan pendapatan dari Rp 96.008.929 per hektar, menjadi Rp 105.044.922 per hektar atau mengalami kenaikan pendapatan hingga 9,4 persen.
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PT RNI atau ID Food Frans Tambunan menjelaskan, beberapa inovasi di bidang pertanian membuat peningkatan produktivitas komoditi tebu terjadi. Dimana beberapa inovasi mulai dari membuat alat mekanik menaikkan tebu ke truk secara, menarik tebu-tebu di daerah yang berkontur tanah sulit.
"Termasuk tadi diterangkan juga ada bagaimana kombinasi pupuk ZA dengan NPK, untuk mengurangi ketergantungan atas pupuk ZA, dan terbukti tadi juga sudah dilihat hasilnya naik 9 persen," kata Frans.
Frans menambahkan, kolaborasi BUMN pada program makmur ini mencakup 250 ribu hektar terdiri dari tebu, jagung, dan sawit. Dari 250 ribu hektar ini terbesar dialokasikan kepada lahan tebu.
"Total 112 ribu hektar ini lahan-lahan baik PTPN maupun RNI sendiri tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah," kata dia.
Dimana untuk wilayah Jawa Timur sendiri dari tiga area yang jadi cakupan PT RNI yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun, dan Sidoarjo, terdapat 12.960 hektar lahan total, dengan wilayah PG Krebet Baru mencakup 9.307 hektar, disusul PG Rejoagung Baru Madiun mencakup 3.042 hektar, dan 251 hektar di PG Candi Baru Sidoarjo.
Jumlah itu merupakan luasan tanam hingga Agustus 2023, dengan total memperdayakan petani hingga 11.820 orang.
"Jadi ini akan terus kita lakukan dengan tujuan selain program kementerian kenapa industri pangan dan pupuk hadir, juga ini sumbangsih kita sama BUMN untuk bisa terus meningkatkan produktivitas petani, dan produktivitas rendeman di pabrik BUMN. Ke depan harapan kami inovasi - inovasi lebih banyak lagi, mitra-mitra petani mandiri dan masuk program makmur ini," pungkasnya.