Profil Christina Aryani, Politisi Gokar Calon Wamen di Kabinet Prabowo
Nama Christina Aryani, menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara Nomor IV, pekan ini.
IDXChannel - Nama Christina Aryani, menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara Nomor IV, pekan ini. Christina digadang-gadang bakal menjadi wakil menteri salah satu kementerian di kabinet Prabowo-Gibran.
Namun, siapakah sosok Christina?
Perempuan kelahiran 1975 itu merupakan salah seorang politisi perempuan di Partai Golkar. Christina saat ini bertugas di Komisi I dan Badan Legislasi DPR RI.
Di Partai Golkar, Christina juga diberi kepercayaan sebagai Ketua DPP Partai Golkar, Ketua Perwakilan Partai Golkar Luar Negeri, Hakim Mahkamah Partai dan Dewan Pengawas Golkar Institute.
Memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan hukum, saat ini Christina tengah menyelesaikan penelitiannya untuk memperoleh gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Indonesia. Christina menempuh pendidikan sarjana secara paralel untuk dua jurusan berbeda, manajemen bisnis di STIE Ipwija dan ilmu hukum di Unika Atma Jaya, dan untuk keduanya dia berhasil menjadi lulusan terbaik.
Prestasi yang sama kembali diukir Christina saat menempuh pendidikan magister hukum di Universitas Indonesia, di mana dia kembali lulus sebagai salah seorang dari tiga lulusan terbaik.
Sebelum terjun penuh di politik, Christina memiliki karir profesional sebagai legal counsel, dosen fakultas hukum dan executive director di berbagai perusahaan swasta. Meniti awal karirnya sebagai production manager di Strategic Communication Laboratories (SCL Elections), lembaga konsultasi penelitian perilaku dan intervensi dengan kantor pusat di London, United Kingdom, Christina memutuskan bergabung dengan Partai Golkar pada 2006.
Dia juga terlibat sebagai professional researcher di Hukumonline, sebuah portal penyedia jasa layanan produk hukum di Indonesia dan mendirikan Aryani Foundation pada 2010 untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat di Flores, Nusa Tenggara Timur.
(NIA DEVIYANA)