ECONOMICS

Profil Wamenkeu Anggito Abimanyu yang Terpilih Jadi Ketua DK LPS

Febrina Ratna Iskana 23/09/2025 06:17 WIB

Wamenkeu Anggito Abimanyu resmi ditetapkan sebagai Ketua DK LPS periode 2025-2030. Selain di Kemenkeu, Anggito pernah menjabat sebagai Kepala BPKH.

Profil Wamenkeu Anggito Abimanyu yang Terpilih Jadi Ketua DK LPS. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannelWakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu, resmi ditetapkan sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2025-2030 oleh Komisi XI DPR RI pada Senin (22/9/2025) malam. Anggito menggantikan Purbaya Yudhi Sadewa yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu).

Pria yang lahir di Bogor pada tanggal 19 Februari 1963 itu bukanlah orang baru di industri keuangan. Dia pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 2006 hingga 2009.

Kemudian, pada 2012-2014, menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Kementerian Agama Republik Indonesia.  Pada 2015-2017 menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Pada 21 Oktober 2024,  Anggito kembali lagi ke Kemenkeu setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wamenkeu dalam Kabinet Merah Putih.

Selain jabatan tersebut, Anggito juga pernah menjadi Komisaris BRI Syariah pada 2015-2017, dan Chief Economist BRI pada 2014-2017.

Guru Besar UGM yang Fokus pada Ekonomi Syariah

Dari segi pendidikan, Anggito Abimanyu meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada pada 1985.

Kemudian, dia  mendapatkan gelar Master of Science dan gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari University of Pennsylvania, Philadelphia USA pada 1993.

Anggito tercatat pernah menjadi dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada 1998-2018. Kemudian, dia didapuk sebagai Kepala Departemen Ilmu Ekonomi, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada pada 2022.

Pada 4 Februari 2025, dia dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Ekonomi pada Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Dalam upacara pengukuhannya, Anggito menyampaikan pidato berjudul “Ekonomi syariah sebagai bentuk Kepatuhan, Cara hidup dan Aktivitas Bisnis Yang Membawa Manfaat.

 “Ekonomi Syariah adalah cabang ilmu ekonomi yang mengikuti hukum atau prinsip syariah Islam. Para pengikut ekonomi syariah menjalankannya dengan alasan kepatuhan atau kewajiban agama Islam, seperti halal, maslahat dan tidak riba. Ada lagi yang beranggapan ekonomi syariah adalah cara hidup berbagi, bersih dan sehat”, ujarnya seperti dilansir dari website Universitas Gadjah Mada.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE