ECONOMICS

Program 15 Juta Rumah Prabowo, Sepertiganya Berupa Apartemen

Tangguh Yudha 10/10/2024 17:55 WIB

Setelah resmi menjabat kepala negara, Prabowo Subianto disebut akan fokus menjalankan program pengadaan 15 juta rumah dalam satu periode kepresidenannya.

Ilustrasi hunian vertikal berupa apartemen. (Foto: Istimewa)

IDXChannelPrabowo Subianto bakal dilantik menjadi presiden ke-8 RI pada bulan ini. Setelah resmi menjabat kepala negara, mantan pangkostrad itu disebut akan fokus menjalankan program pengadaan 15 juta rumah dalam satu periode kepresidenannya.

Ketua Satgas Perumahan Tim Transisi Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo menuturkan, belasan juta hunian tersebut akan dibangun secara bertahap. Menurut rencana, 3 juta unit bakal didirikan setiap tahun. Dari 3 juta hunian itu, 2 juta di antaranya dibangun di daerah pedesaan. sementara 1 juta lagi dibangun di kawasan perkotaan.

Hashim menjelaskan, khusus daerah perkotaan, rumah yang bakal didirikan adalah bangunan vertikal berupa apartemen

“Di samping 2 juta rumah di desa, 1 juta rumah atau apartemen, maaf ya saya luruskan, apartemen di perkotaan. Nah, ini selalu ditanyakan, Pak Hashim, apakah nanti ada lahan? Karena masalah yang kalian hadapi kan pengadaan atau akuisisi lahan,” ungkapnya dalam acara Executive Dialogue Propertinomic Real Estate Indonesia (REI) di Jakarta, Kamis (10/10/2024),

Menurut dia, apartemen-apartemen tersebut akan dibangun di kawasan pasar kelolaan PD Pasar Jaya. Adapun konsep apartemen yang ditawarkan mirip dengan gagasan Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, yang belakangan sempat menyita perhatian.

“Saya bisa katakan, ini bukan ide saya. Dan mohon maaf ya, mungkin di antara Bapak-Bapak yang hadir mungkin sudah dengar ini seberapa kali. Jangan sampai bosan. Ini sudah ada gagasan dari dulu. Waktu itu ada suatu perusahaan daerah namanya Pasar Jaya yang memiliki 140 pasar,” kata Hashim.

Dia menilai pengadaan 15 juta rumah disebut penting untuk dilakukan guna mendongkrak kualitas hidup masyarakat. Hashim pun beranggapan program ini tidak kalah penting dengan makan bergizi gratis. Sebab, dengan rumah yang layak, anak-anak bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal sehingga angka stunting di Indonesia pun bisa semakin ditekan.

“Masalah stunting bukan hanya karena gizi buruk, itu juga karena lingkungan. Dan kalau anak kecil ini hidup dalam suasana dan lingkungan yang tidak sehat, minum air kotor, mandi dengan air kotor, maka terjadi stunting. Kalau mau berantas stunting tidak hanya makan bergizi tapi juga rumah yang layak,” ucapnya.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE